Bocah dengan Tulang Tengkorak Setengah yang Tak Boleh Menangis

Delicate: Daisy Ogston, pictured with her mother Kerry at home in Norwich, was born with half her skull missing and could die if she bursts into tears
Delicate: Daisy Ogston, pictured with her mother Kerry at home in Norwich, was born with half her skull missing and could die if she bursts into tears
Umumnya setiap orang terlahir dengan bentuk tulang tengkorak yang utuh. Tapi tidak bagi bocah ini, ia memiliki tulang tengkorak setengah yang membuatnya bisa meninggal jika ia menangis.
Daisy Ogston (2 tahun) terlahir dengan bawaan langka yang mempengaruhi kulit kepala dan tulang tengkorak saat lahir. Ia termasuk salah satu dari 130 orang di seluruh dunia yang memiliki Adams-Oliver syndrome, yaitu gangguan bawaan langka yang mempengaruhi kulit kepala dan tengkorak.
Diketahui sekitar 7 cm dan 6 cm bagian dari tengkoraknya hilang, sehingga satu-satunya hal yang melindungi otak Daisy adalah cairan di sekitarnya dan lapisan kulit yang tipis.
Dokter pun memperingatkan orangtua Daisy yaitu Kerry Ogston (32 tahun) dan MarkJenner (34 tahun) untuk mencegah Daisy marah karena jika ia menangis bisa meningkatkan tekanan otak sementara dia memiliki perlindungan yang sangat sedikit.
Saat ia menangis dengan kuat maka cairan di otak akan mengalir ke dalam tengkorak yang terbuka dan memicu terjadinya infeksi. Terakhir kali Daisy menangis saat masih bayi dan ia harus menghabiskan waktu 3 bulan di Great Ormond Street Hospital, London untuk mendapatkan perawatan khusus.
“Kami harus menemukan cara untuk menenangkannya sebelum ia mulai menangis. Kami harus mengawasinya sepanjang waktu, meski kondisinya sangat jarang tapi kami bertekad membuat kehidupan yang ‘normal’ untuk Daisy,” ujar Kerry, seperti dikutip dari Dailymail, Sabtu (2/6/2012).
Kerr menuturkan kondisi ini memang membuatnya tidak aman untuk bermain dengan anak lain karena berisiko jatuh atau membuatnya sedih, karena itu ia selalu memakai helm untuk melindungi kepalanya dari benjolan.
Namun helm ini tidak bisa dipakai terlalu lama karena membuatnya berkeringat dan kulit kepala bagian atas masih sangat rapuh sehingga rentan terkelupas.
Dokter pun mengungkapkan hanya berharap pada operasi untuk membuatnya bisa memiliki kehidupan yang normal. Tapi Daisy harus menunggu hingga usia 13 tahun sampai tengkoraknya cukup kuat untuk menerima operasi dari ahli bedah.
Daisy lahir di Norfolk University Hospital pada 2010 dengan adanya lubang di kepala, tangan dan kaki mengalami cacat serta cacat pada jantung meski kehamilan yang dialami sang ibu benar-benar normal.
Sindrom Adam Oliver yang dimiliki oleh Daisy seringkali bisa terlihat sejak bayi masih ada di dalam rahim, tapi pada kasus Daisy tidak terdiagnosis sampai hari kelahirannya.
Selain menangis, benturan kecil atau benjolan bisa menimbulkan pendarahan yang besar di otaknya yang menyebabkan kematian atau terjadinya kerusakan otak parah sehingga menimbulkan kecacatan.
“Kami akan memiliki ruangan yang empuk dan memberinya kemerdekaan untuk membantu perkembangan serta kesehatannya yang akan membuatnya bahagia,” ujar Kerr.
Daisy as a newborn baby showing her skull when she was bornScan: An x-ray of Daisy's skull shortly after she was born at Norfolk University Hospital in 2010. It shows a 15cm by 15cm hole in her head
Scan: A photo and X-ray of Daisy’s skull shortly after she was born at Norfolk University Hospital in 2010. Both show the 15cm by 15cm hole in her head
Daisy is one of just 130 people around the world to suffer from Adams-Oliver Syndrome, a rare congenital disorder affecting the scalp and cranium. She regularly wears a helmet to protect her head
Daisy is one of just 130 people around the world to suffer from Adams-Oliver Syndrome, a rare congenital disorder affecting the scalp and cranium. She regularly wears a helmet to protect her head
Doctors, baffled by the rare condition, believe Daisy's only hope of a normal life is pioneering surgery, previously performed only a hand full of times
Doctors, baffled by the rare condition, believe Daisy’s only hope of a normal life is pioneering surgery, previously performed only a hand full of times. Unfortunately, she will have to wait until she is 13 before the procedure can be carried out
http://www.uf1.info/2012/06/bocah-dengan-tulang-tengkorak-setengah-yang-tak-boleh-menangis.html

Li Hongfang : Saya hanya sakit, bukan monster

Saya hanya sakit, bukan monster.’ Kata-kata itu sering diucapkan seorang wanita yang mukanya rusak karena ada 7 tumor langka yang menggerogoti wajahnya sejak 10 tahun yang lalu.
Li Hongfang (40 tahun), ibu dua anak asal China ini sudah lama tak bersosialisasi dan muncul di depan umum. Kondisi tumor langka menyebabkan wajahnya perlahan membengkak dan malu bertemu orang karena banyak yang menganggapnya monster.
http://images.detik.com/albums/detikhealth/2009/07/content/li-dailymail.jpg
Dia didiagnosis dengan Chordoma, yaitu bentuk kanker tulang yang menyebabkan jaringan tumbuh membesar. Sejak terdiagnosis, Hongfang belum mendapatkan perawatan medis karena ia tidak punya cukup uang.
Masalahnya dimulai pada tahun 2001, ketika ia melihat sebuah pembengkakan kecil di dahi yang awalnya diabaikan karena memang tidak terasa sakit. Kondisinya baru didiagnosis 4 tahun kemudian dan dokter mengatakan ada 7 tumor yang tumbuh di wajahnya.
Sayangnya dia belum mampu membayar tagihan medis sebesar 600.000 yuan atau sekitar Rp 887,6 juta, sementara tumornya terus tumbuh dan membesar.
“Saya tahu banyak orang yang melihat saya sebagai monster, tapi saya hanya seorang wanita normal dan seorang ibu,” jelas Li Hongfang, seperti dilansir Dailymail,Selasa (12/6/2012).
Ketika didiagnosis, Hongfang tinggal bersama suami dan dua anaknya di desa Tianchao, Qianxian county di barat provinsi Shaanxi, China. Meski tak punya banyak uang, keluarga kecil ini hidup dengan bahagia dan saling mencintai.
“Saya tidak berpikir apa-apa waktu itu. Saya pikir pembengkakan kecil di dahi hanyalah gigitan serangga. Ini bahkan tidak terasa gatal atau sakit, tetapi tidak juga hilang dan pada kenyatannya menjadi semakin besar dan lebih besar,” lanjutnya.
Chordoma merupakan jenis kanker tulang yang menyebabkan jaringan tumbuh membesar. Bagian tubuh yang paling umum ditumbuhi tumor ini adalah tengkorak dan di bagian bawah tulang belakang. Meski jarang, tumor ini bisa menurun dalam keluarga.
Meskipun angka global tidak tersedia, di AS kanker ini mempengaruhi sekitar satu dalam satu juta orang. Di negara barat, seorang penderita akan mengoperasi tumor sebelum diberikan terapi radiasi dosis tinggi.
Tetapi karena sistem kesehatan di China, Li Hongfang belum mampu membayar biaya perawatan yang tepat.

Ternyata Dahulu Obama Sering Dimarahi Ibunya Karena Mengisap Ganja

[imagetag] 

Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama di masa kuliah kerap mengisap ganja. Sang istri bahkan menyebut orang nomor satu di Negeri Paman Sam itu berulang kali dimarahi ibunya karena kebiasaan buruk itu.
Ibu Negara Michelle Obama mengungkapkan fakta itu saat menghadiri acara bincang-bincang televisi The Daily Show kemarin. Obama sering diingatkan sang ibu, Stanley Ann Dunham, agar tidak hura-hura dan teler gara-gara memakai ganja. 
“Suami saya pernah bilang ibunya berkali-kali mengingatkan, ‘sadarlah nak, kau ini pria berbakat’,” ujar Michelle, seperti dilansir the Daily Mail, Kamis (31/5).
Pernyataan ini keluar setelah pembawa acara Jon Stewart menyindir sang ibu negara soal perilaku suaminya di masa lalu. Menjelang pemilihan umum November mendatang, masyarakat Amerika sedang menyoroti buku Barack Obama: The Story karya David Maraniss. 
Dalam biografi tidak resmi itu terungkap fakta Obama gemar pesta pora sejak SMA dan nyaris setiap hari mengisap ganja. Michelle tidak menampik isi buku itu.
Wanita yang dikaruniai dua putri dari pernikahan dengan Obama ini mengatakan suaminya baru berhenti mengkonsumsi mariyuana setelah ayahnya meninggal. 
Presiden kulit hitam pertama itu mengakhiri kebiasaan berpesta dan menghisap ganja karena merasa bersalah menyia-nyiakan hidup. 
“Suami saya banyak merenung ketika ayahnya meninggal pada 1982. Akibat kejadian itu, dia berjanji kepada ibunya akan mengubah sikap hura-hura,” kata Michelle.
Hubungan Obama dan ayahnya, Barack Hussein Obama Senior amat dekat. Keduanya tetap berhubungan meski pria warga negara Kenya itu bercerai dengan Dunham. Semasa kecil hingga remaja, Obama diasuh keluarga besar ibunya di Hawaii. 
Sang presiden pada beberapa pidato juga tak segan mengungkap sendiri masa lalunya yang kelam. Bahkan, Obama mengaku baru benar-benar berhenti merokok setelah terpilih jadi presiden Amerika empat tahun lalu.


http://www.uf1.info/2012/06/ternyata-dahulu-obama-sering-dimarahi-ibunya-karena-mengisap-ganja.html

Niat Telepon Pengedar Narkoba, Malah Hubungi Kantor Sheriff

cocaine use
Deputi sheriff Jagger Naves dari Rowan County mendapatkan telepon pada pukul 4 pagi yang berasal dari seorang wanita yang ingin membeli narkoba.
Wanita itu mengira nomor yang ia hubungi itu adalah milik seorang pengedar narkoba lokal di negara bagian North Carolina, karena hanya ada perbedaan satu angka diantara nomor telepon mereka, menurut laporan Salisbury Post.
Menurut laporan kantor Sheriff, wanita itu berteriak di telepon: “Ini bahkan bukan narkoba seharga 10 dolar. Anda harus membenarkan hal ini!.”
Naves kemudian menyusun rencana untuk bertemu dengan penelepon dan seorang teman di sebuah parkiran mobil, dengan cara menyamar sebagai pengedar narkoba.
Keduanya ditangkap dan kemudian didakwa atas kejahatan kepemilikan kokain. sang penelepon kemudian diidentifikasi sebagai Sandra Davis dan temannya bernama Henry Cloer.
Namun, di tempat penangkapan, telepon milik Davis tiba-tiba berdering karena ditelepon oleh sang pengedar obat bius.
Telepon tersebut kemudian membawa mereka ke sang pengedar, Jermiere Walker dan temannya Pamela Henderson, yang kemudian ditangkap karena kedapatan memiliki tiga paket kokain.

http://www.berita.manadotoday.com/niat-telepon-pengedar-narkoba-malah-hubungi-kantor-sheriff/17897.html

Mengidap Infantalisme, Stanley yang Berusia 29 Tahun selalu Bersikap seperti Bayi saat di Rumah

http://1.bp.blogspot.com/-FvvPc7juanU/T-p_q0aN19I/AAAAAAAAHj0/z6r7_noDZ6g/s1600/dewasa-bayi1.jpg


Di tempat kerjanya, Stanley adalah seorang profesional di bidang komputer. Begitu jam kerja usia dan ia sampai di rumah, pria berusia 29 tahun berubah drastis dari pria dewasa menjadi seorang bayi raksasa.
Stanley langsung dipakaikan popok, minum lewat botol susu, makan disuapi, bermain boneka beruang favorit, dan lego di area bermain. Hal ini ia lakukan kapanpun ia punya waktu luang.
Sebagai ‘bayi dewasa’ Pria asal California ini mendapat perawatan teman wanita yang pernah berprofesi sebagai mantan perawat.


Childhood comforts: Stanley Thornton is bottle-fed by room-mate Sandra Dias, a former nurse, who died in July this year




Menurut medis, Stanley mengidap infantalisme, yaitu kelainan psikologis yang diidap orang dewasa yang bersikap layaknya bayi atau balita. Pengidapnya kerap dinamakan ‘pecinta popok’ (DL). Namun pada beberapa kasus, hal ini dapat berkembang menjadi fetish sexual. Yaitu, seseorang memperoleh kepuasan seksual dari objek atau kondisi tertentu.


“Bagi kebanyakan dari kita, sepulang kerja Anda akan bersantai. Dan aku akan berubah menjadi ‘seorang bayi’ dan menyingkirkan semua barang-barang dewasa,” ungkapnya. Stanley mengaku kebiasaan uniknya sudah berlangsung sejak ia remaja 14 tahun. Dia menegaskan, kebiasaannya ini bukanlah demi memperoleh kepuasan seksual.
Dalam sebuah tayangan National Geographic, Stanley dihadirkan lengkap dengan semua perlengkapan bayi sesuai ukuran tubuhnya. Sebuah boks bayi ukuran jumbo dibuat khusus dapat menampung berat tubuhnya yang mencapai 159 kilogram, kursi khusus bayi, serta aneka mainan bayi.
Dia pun mengungkap alasannya berperilaku bagai seorang bayi, “Aku melakukannya hanya untuk mendapatkan cinta, kasih sayang dan rasa aman selama di rumah.”
Stanley menambahkan, “Begitu keluar rumah saya langsung berubah menjadi seorang dewasa lagi,” katanya dikutip dari Huffington Post.

Regression: Mr Thornton says there's nothing else like waking up in a crib every morning, and it helps him get into the baby 'mindset'
Regression: Mr Thornton says there's nothing else like waking up in a crib - which he built himself - every morning, and it helps him get into the baby 'mindset'

Threat: Stanley Thornton said he would kill himself if his payments were stopped
Threat: Stanley Thornton said he would kill himself if his payments were stopped

Content: Mr Thornton said he adapted this child's playpen by putting a thick layer of wood in the bottom so it would support his weight
Content: Mr Thornton said he adapted this child's playpen by putting a thick layer of wood in the bottom so it would support his weight

Looked after: Miss Diaz even spoonfeeds the 30-year-old, who says he enjoys the comfort of being treated like babyStanley and Sandra
Cared for: Before her death Sandra Dias fed her room-mate and 'baby' with a spoon and a bottle
Comfort: Stanley Thornton sucking from a bottle held by his 'mother', room-mate Sandra Dias, who died in July
Comfort: Stanley Thornton sucking from a bottle held by his 'mother', room-mate Sandra Dias, who died in July
Psychological condition: Mr Thornton first began wearing diapers when he was 13, and started wetting the bed. Now he says he has to wear them 24/7 because he 'day wets' Stanley the 'adult baby'

Living a fantasy: Mr Thornton changes into adult clothes hen he leaves the house to buy wood for his latest project, an adult-sized high chair Sandra Diaz and Stanley Thornton
Double life: The documentary showed Mr Thornton dressed in adult clothes, buying materials and building his nursery, skills which Mr Coburn say makes him able to hold down a job

Fantasy world: Mr Thornton explained on camera how he built his own crib then painted it. He now says the film overstated his abilities




sumber : http://www.klikunic.com/2012/06/mengidap-infantalisme-stanley-yang.html#ixzz1zFmWbiVW

Wanita ini Berbaring tanpa Busana Demi Hadang Ambulans

foto

Polisi bersenjata mengepung wanita Cina yang menelanjangi dirinya dan berbaring di depan ambulans. Langkah ini dilakukan untuk menghentikan mobil itu yang mengantar wanita selingkuhan suaminya menuju rumah sakit.

Sebelumnya, wanita bernama Zhang Shih itu diduga melakukan penganiayaan atas tetangganya, Wang Lu, dan putrinya yang berusia empat tahun. Wanita 38 tahun asal Linyi, Provinsi Shandong, Cina timur, ini mencurigai Wang sebagai kekasih suaminya. 

Ketika layanan darurat tiba untuk menolong Wang, dia melakukan apa saja untuk memastikan ambulans tak segera berlalu. Upaya verbal tak berhasil, dia pun mencopot semua bajunya dan merebahkan diri tepat di depan ambulans. 

"Semua orang berusaha mengusirnya dan membuat ambulans segera pergi melakukan penyelamatan," kata polisi. Sang anak akhirnya tewas dalam kejadian itu. 

Sebelum kejadian, Zhang marah besar saat mengkonfirmasi perselingkuhan suaminya pada Wang. Dalam keadaan panas hati, ia melajukan mobilnya dan menabrak Wang, yang saat itu tengah berjalan bersama anak perempuannya. 

Ibu dua anak ini kemudian berdiri menjaga dua korbannya yang mengalami luka berat dan menghalau siapa pun yang mencoba menolongnya. Dia bahkan meninju seorang paramedis yang merawat anak Wang, yang kemudian meninggal karena luka-lukanya. 

Zhang, seorang guru sekolah dasar, kini menghadapi tuduhan pembunuhan dan percobaan pembunuhan. Jika terbukti bersalah, ia menghadapi hukuman mati.




jurnaldunia.com

Tahu Jawaban Atas Pertanyaan Ini? Berarti Anda Lebih Pintar Dari Aristoteles

es batu
Fenomena dimana air panas lebih cepat membeku daripada yang dingin telah dijuluki Efek Mpemba

Ini adalah pertanyaan yang membuat bingung pikiran para ahli di dunia, dan bahkan tak mampu diselesaikan oleh pemikir-pemikir besar seperti Aristoteles.
Itulah yang membuat para ilmuwan menjadi begitu kesal tentang misteri mengapa air panas membeku lebih cepat daripada dingin, dan bahkan mereka telah menyiapkan hadiah uang tunai untuk siapa saja yang berhasil mendapatkan jawabannya.
Royal Society of Chemistry, telah menawarkan hadiah sebesar 1.000 poundsterling, (rp 14,8 juta) untuk barang siapa yang mempunyai penjelasan meyakinkan untuk fenomena tersebut.
Teka-teki ilmiah yang terkenal sebagai efek Mpemba, juga telah mengalahkan Francis Bacon dan Rene Descartes.
Pertanyaan ini mendapatkan nama modernya pada tahun 1968, ketika mahasiswa Tanzania, Erasto Mpemba mengajukan pertanyaan tersebut kepada seorang profesor yang mengunjungi sekolahnya.
Mpemba, yang telah mempelajari masalah tersebut selama lima tahun, bertanya Profesor Denis Osborne, dari Universitas Dar es Salaam. “Jika Anda mengambil dua kemasan berisi air dengan volume yang setara, dimana salah satu kemasan mempunyai suhu 35 Celcius dan kemasan lainnya bersuhu 100 Celcius, kemudian menempatkan mereka di lemari es, mengapa kemasan berisi air dengan suhu 100 Celcius yang membeku lebih cepat.? ”
Profesor itu tidak mampu menjawab pertanyaan tersebut dan menerbitkan sebuah makalah tentang masalah itu pada tahun berikutnya, dan menyebutnya sebagai ‘efek Mpemba’.
Anggota masyarakat memiliki waktu sampai 30 Juli untuk mengirimkan informasi mengenai pemecahan masalah tersebut.
Namun, mereka akan diadu melawan ilmuwan di seluruh dunia, yang disponsori oleh Royal Society of Chemistry, yang juga akan mencoba memecahkan masalah yang sama.

http://www.berita.manadotoday.com/tahu-jawaban-atas-pertanyaan-ini-berarti-anda-lebih-pintar-dari-aristoteles/17828.html

Profesor Asal Swedia Potong dan Memakan Bibir Isterinya

dokter dan pisau bedah
Seorang profesor yang dihormati di Swedia mengakui perbuatan kejinya yang memotong dan memakan bibir istrinya, supaya dia tak bisa mencium lagi, setelah wanita tersebut memintanya untuk bercerai.
Akedemisi berumur 52 tahun tersebut dilaporkan mengatakan kepada para penyidik bahwa ia berencana untuk bunuh diri setelah melakuakn serangan pada Mei lalu di rumah mereka di Stockholm.
Dan ia mengklaim keputusannya untuk memakan bibir oasanganya yang berusia 32 tahun tersebut terjadi dengan ‘spontan’.
“Aku tidak mau membunuhnya. Aku ingin dia menderita selama sisa hidupnya untuk apa yang telah ia lakukan.’ tuturnya.
Jaksa mengatakan bahwa profesor yang diyakini berasal dari Iran, menjadi marah dan cemburu karena isterinya telah berulang kali minta cerai.
Sang profesor, yang merupakan seorang peneliti di Institut Karloinska mengatakan: “Pertama, saya mengambil pisau, tapi tidak cukup tajam. Lalu aku mengeluarkan sebuah pisau bedah yang digunakan dalam operasi.’
Dia mengatakan istrinya terjaga selama serangan itu, dan ia mengatakan ia hanya ingin menghukum, dan tidak ingin membunuh dia.
“Aku mengambil bibirnya, kemudian memotong dan memakannya,” akunya dalam interogasi.
Awalnya, Profesor itu berpikir bahwa dengan memotong bibir maka isterinya tidak akan pernah bisa mencium lagi. Tapi kemudian dia mulai khawatir bahwa dokter lain mungkin dapat menyatukannya kembali, sehingga ia kemudian menelan daging yang dipotong dari bibir sang isteri.
“Saya mendapat ide spontan. Saya orang sains yang memiliki IQ sangat tinggi dan memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah dalam hitungan detik,” jelasnya.
Sebelumnya polisi ingin menjeratnya dengan dakwaan percobaan pembunuhan, karena serangan itu begitu brutal. Namun pengadilan berusaha untuk menurunkan dakwaan tersebut menjadi penyerangan, dan pengadilannya akan dimulai pada 3 Juli depan.

http://www.berita.manadotoday.com/astaga-profesor-asal-swedia-potong-dan-memakan-bibir-isterinya/17823.html

‘Highway of Tears’ : Jalan Misterius di Kanada Dimana 43 Orang Wanita Hilang

Highway of Tears Canada
Jalan sepanjang 800 mil (sekitar 1290 kilometer) yang terletak Kanada ini dikenal sebagai ‘Highway of Tears’, atau jalan air mata.
Julukan tersebut akibat misteri yang mengelilingi jalan raya terpencil di Kanada tersebut, setelah 43 orang wanita diyakini telah hilang disana dalam 30 tahun terakhir.
Banyak yang percaya bahwa hilangnya para wanita di sepanjang jalan Highway 16, yang membentang antara kota Prince George dan Prince Rupert di British Columbia, adalah hasil perbuatan pembunuh berantai yang menargetkan wanita muda.
Tapi sampai saat ini polisi belum pernah mengidentifikasi tersangka dalam kasus ini, dan beberapa orang mengatakan para perempuan tersebut hanyalah korban dari belantara Kanada yang keras dan terpencil.
Korban terakhir adalah seorang gadis berusia 20 tahun, Madison Scott, lenyap dekat jalan terkenal tersebut pada 28 Mei 2011, setelah ia menghadiri sebuah pesta. Polisi berhasil menemukan tenda dan truknya, tetapi wanita muda itu tetap hilang.
Setahun kemudian, orang tua Madison masih berjuang untuk menemukannya dan menawarkan hadiah sebesar US$ 100.000 untuk informasi yang mengarah pada penangkapan dalang dalam kasus tersebut.
Hannah White, seorang reporter dari Vanderhoof Omineca Express, mengatakan kepada Daily Beast tahun lalu bahwa hilangnya Madison mengguncang masyarakat. “Seluruh kota masih shock, dan tidak ada yang tahu apa yang harus mereka lakukan,” katanya.
Meskipun pihak berwenang mengatakan jumlah wanita yang telah hilang di sepanjang jalan tersebut hanya 18 orang, namun para orang setempat mengatakan bahwa jumlahnya adalah 43 orang.
Polisi mengatakan bahwa delapan dari yang hilang secara khusus tampak berhubungan, dan mungkin adalah perbuatan satu orang.
Satu-satunya terobosan dalam kasus misterius ini datang pada April tahun lalu, ketika polisi merilis sebuah sketsa seorang pria tua yang berusaha untuk menculik seorang wanita berusia 20 tahun dekat Highway 16. Namun, sampai saat ini dia belum juga ditemukan.
Banyak wanita yang telah hilang di sepanjang jalan raya ini tinggal di komunitas aborigin dan mencari tumpangan sebagai transportasi, yang menurut pihak berwenang dapat menjadikan mereka sebagai sasaran empuk.
Perempuan lokal telah didesak untuk menghindari untuk menumpang jika ingin bepergian, meskipun banyak masyarakat miskin tidak mampu menemukan metode alternatif untuk bepergian.
“Itu mungkin perbuatan orang ‘gila’ yang menyadari bahwa perempuan yang menumpang adalah sasaran yang mudah,” kata Chris Freimond, juru bicara Komisi yang menyeidiki hilangnya para wanita ini.
Highway of Tears victims
Sebuah peta dari wanita yang hilang dan pembunuhan yang terjadi di sepanjang Highway 16
Karena kurangnya jawaban yang dihasilkan oleh penyelidikan, beberapa orang telah mengambil inisatif sendiri untuk mencoba memecahkan misteri itu.
Ray Michalko, detektif swasta yang berbasis di Vancouver, mulai menyelidiki misteri itu pada tahun 2006. Dia mengatakan kepada Daily Beast: “Polisi tidak melakukan banyak hal atas misteri ini, dan aku bisa dapat berkomunikasi baik dengan penduduk asli,.”
Namun upayanya tidak dihargai sejauh ini, meskipun ia menghabiskan setidaknya 40 jam seminggu mengejar petunjuk, dan hilangnya wanita-wanita ini tetap menjadi misteri.
Korban “Highway of Tears” yang diketahui
-Madison Scott, 28 Mei 2011
-AieLah Saric Auger, 14 Desember 2006
-Tamara Chipman, 22 September 2005
-Nicole Hoar, 25, 2002
-Lana Derrick, 19, 1995
-Ramona Wilson, 16, 1994
-Roxanne Thiara, 15, 1994
-Lea Alishia Germaine, 15, 1994
-Delphine Nikkal, 16 Mei 1990
-Cecilia Anne Nikal, tidak diketahui usia, 1989
-Alberta Williams, 24, 1989
-Shelly-Ann Bacsu, 16, 1983
-Maureen Mosie, 33, 1981
-Monica Jack, 12, 1978
-Colleen MacMillen, 16, 1974
-Monica Ignas, 14, 1974
-Gale Ann Weys, 19, 1973
-Pamela Darlington, 19, 1973
-Micheline Pare, 18, 1970
-Gloria Moody, 27, 1969

http://www.berita.manadotoday.com/highway-of-tears-jalan-misterius-di-kanada-dimana-43-orang-wanita-hilang/17868.html

[FOTO] Lihat, Aksi Anjing-anjing Paling Kocak

#15 When Dog Bets Go Wrong!





#14 Of Course I Travel in Style!



#13 Keep it Natural!

#12 Just 10 More Minutes

#11 No Pictures Please!

#10 Don't Worry About Wrinkles

#9 Don't Worry Mom!

#8 Need Some Company?

#7 Where do you Think you're Going?


#6 Gimme a Minute!

#5 Time to Relax!

#4 Sleeping with the Enemy

#3 Another Day Another Costume

#2 Don't even Think About Hugging Me!

#1 Quit Laughing at Me!


http://www.memobee.com/index.php?do=c.every_body_is_journalist&idej=4243