1. Tsutomu Miyazaki
Tsutomu Miyazaki adalah seorang pria muda bermasalah yang memiliki
perpustakaan video pribadi yang terdiri dari 5.763 judul. Kebanyakan
dari koleksi videonya adalah cerita horor tentang kekerasan dan
film-film porno. Ia dikenal sebagai seorang otaku, sebuah subkultur yang
di Jepang mendapatkan kesan buruk karena para pengikutnya begitu
terobsesi dengan sesuatu hal sehingga ia terpisah dari realita dan
masyarakat. Hal ini juga yang membuat pria ini disebut sebagai “Otaku
Killer”.
Tsutomu Miyazaki [Image
Source]
Miyazaki
terlahir dari keluarga yang terpandang, namun ia termasuk seseorang
yang tidak bisa meraih kesuksesan, sehingga hal ini membuatnya merasa
dikucilkan di keluarganya dan ia semakin mengasingkan diri. Antara tahun
1988 dan 1989, Miyazaki mulai melakukan berbgai pembunuhan dan membuat
seluruh negeri ketakutan. Empat korbannya adalah gadis kecil berusia
antara 4 hingga 7 tahun.
Miyazaki menculik gadis kecil, membunuh mereka, melecehkan atau
memperkosa mayat mereka, kamudian membuang mayatnya hingga membusuk di
area yang sepi. Terkadang ia juga memutilasi tubuh mereka dan
mengirimkan sebagian anggota tubuh ke keluarga korban dan meneror
mereka. Ia juga melakukan aksi kanibalisme dengan meminum darah
korbannya.
Tsutomu Miyazaki ketika proses investigasi [Image
Source]
Pada
23 Juli 1989, ia ditangkap ketika berusaha memotret seorang gadis kecil
dengan tidak senonoh. Ketika dilakukan investigasi di rumahnya, polisi
menemukan rekaman video kejahatannya. Sepanjang investigasi,
persidangan, hingga keputusan bahwa ia akan dihukum gantung, ia tetap
tenang dan tidak terlihat menyesal sedikitpun.
“Tidak banyak yang bisa dikatakan tentang mereka. Aku senang karena
menurutku aku melakukan hal yang baik,” ucar Miyazaki ketika ditanya
tentang korbannya. Ayah Miyazaki bunuh diri melihat apa yang telah
diperbuat anaknya. Beberapa saat sebelum ia digantung pada tahun 2008,
ia mengatakan kalimat terakhirnya pada psikolog yang ditunjuk oleh
pengadilan. Kalimat terakhirnya adalah: “Tolong katakan pada dunia bahwa
aku adalah pria yang lembut”
2. Tomohiro Kato
Tomohiro Kato adalah seorang pria berusia 25 tahun yang dibesarkan
oleh ibu yang suka mendominasi. Kato sudah pernah melakukan percobaan
bunuh diri hingga 2 kali, sebuah tindakan yang dilakukan oleh 40 persen
pembunuh membabi buta sebelum mereka melakukan kejahatan terakhirny ini.
Apakah benar Kato melakukan pembunuhan ini sebagai bentuk untuk mencoba
melakukan bunuh diri, yang jelas Kato merencanakan kejahatannya ini
dengan matang.
Tomohiro Kato dan lokasi penyerangan [Image
Source]
Pada
siang hari 8 Juni 2008, Kato menggunakan truk yang ia sewa untuk
menabrak para pengunjung di Akihabara, sebuah lokasi untuk membeli
barang-barang semacam robot, mainan, anime, film, dan sejenisnya.
Setelah serangan pertamanya ini, Kato meninggalkan mobilnya dan mulai
mengayunkan pisau besarnya ke siapapun yang lewat di jalanan. Total,
Kato menewaskan 7 orang berusia diantara 19 hingga 74 tahun. Ia
ditangkap di lokasi kejadian setelah sempat terjadi kejar-mengejar.
Dalam persidangan, ditemukan bahwa Kato ternyata terobsesi dengan
situs chatting dan percakapan di internet. Ia menjelaskan bahwa dirinya
benar-benar ingin menghentikan penganiayaan di papan buletin internet
yang ia gunakan. Kato dihukum mati ada tahun 2011.
3. Caleb Fairley
Pada 10 September 1995, Lisa Manderach memutuskan untuk menghabiskan
hari minggunya untuk berbelanja dengan putrinya yang berusia 19 bulan,
Devon. Namun sayangnya keduanya tidak pernah kembali setelah terakhir
kali terlihat di sebuah toko bernama Your Kidz & Mine milik keluarga
Fairley.
Kasus
ini menjadi semakin serius ketika pendaki gunung menemukan mayat Devon
di taman nasional Valley Forge. Investigasi menunjukka bahwa ia dilempar
dari jalan di atas rute
hiking yang artinya ia dibunuh di tempat lain. Otopsi menunjukkan ia tewas dicekik.
Polisi memutuskan untuk melakukan investigasi terhadap Caleb Fairley,
pria 21 tahun yang saat kejadian hilangnya ibu dan anak ini sendirian
menjaga toko, Ketika diinterogasi, ia terlihat memakai makeup di
wajahnya. Polisi kemudian menemukan bekas cakaran di wajahnya yang
membuat polisi meyakini bahwa Lisa Manderach kemungkinan berusaha
melawan saat diserang oleh Caleb. Caleb mengakui perbuatannya dan
menunjukkan tempat ia membuang mayat Lisa Manderach yang telanjang.
Lisa Manderach dan putrinya [Image
Source]
Selama investigasi, ditemukanlah bahwa Caleb Fairley ternyata begitu tergila-gila dengan permainan
Dungeons & Dragons dan
Vampire: The Masquerade.
Ia memiliki obsesi mendalam yang tidak sehat mengenai vampir. Bahkan
dipercaya bahwa fantasinya begitu kuat hingga ia membunuh Lisa yang
begitu mirip dengan wanita berambut cokelat yang diserang oleh vampir
yang digambarkan oleh t-shirtnya yang bertema vampir.
4. Allan Menzies
Film
Queen of the Damned yang dirilis pada tahun 2002
mendapatkan begitu banyak kritik buruk dan dianggap sebagai suatu
kesalahan. Meski begitu, seorang pria asal Skotlandia sangat menghargai
dan begitu tergila-gila dengan film ini. Bahkan, ia mengaku bahwa film
inilah yang membuatnya melakukan pembunuhan.
Allan
Menzies, pria berusia 22 tahun asal Skotlandia membunuh Thomas
McKendrick, 21 tahun pada 11 Desember 2002. Ia menusuk McKendrick hingga
42 kali dan meminum darahnya agar bisa menjadi vampir. Menzies yang
menonton film
Queen of the Damned hingga ratusan kali
mengatakan bahwa Akasha, vampire kuno yang dimainkan oleh Aaliyah
mengunjunginya di kamarnya beberapa kali sebelum ia melakukan
kejahatannya. Menurutnya, Akasha menjanjikannya keabadian sebagai
vampire serta mengatakan bahwa McKendrick dan temannya yang bernama
Stuart Unwin berencana untuk membunuhnya.
Menurutnya, di bawah mantra Akasha, Menzies menggunakan palu, pisau
bowie dan pisau dapur untuk membunuh McKendrick. Menzies divonis penjara
seumur hidup pada tahun 2003. Namun ia kemudian bunuh diri pada
November 2004.
5. Ashlee Martinson
Ashlee Martinson ditangkap karena telah membunuh ibu kandung dan ayah
tirinya. Martinson adalah seorang blogger bertema goth dan horor
bernama Nightmare dan menggunakan nama VampChick. Ia memiliki
ketertarikan yang begitu mendalam pada subkultur goth, serta film-film
horor.
Ashlee Martinson [Image
Source]
Setelah
terjadi perdebatan yang panas antara ia dan kedua orang tuanya mengenai
hubungannya dengan Sisco pada 8 Maret 2015 lalu, pria berusia 22 tahun,
saat itulah ia membunuh mereka. Ketika Thomas Ayers pergi ke kamarnya
untuk memarahi Martinson, ia langsung menembak ayahnya.
Mendengar suara tembakan, Jennifer berlari kearah suara dan Martinson
menyerangnya dengan pisau. Selanjutnya, ia mengunci tiga saudarinya
berusia antara 2 hingga 9 tahun di kamar dengan makanan dan jus. Ia
sendiri kemudian melarikan diri namun berhasil ditangkap setelah adiknya
yang berusia 9 tahun menghubungi 911.
6. Trey Eric Sesler
Eric Sesler terkenal dengan akun YouTubenya yang bernama Mr.Anime
yang fokus pada review anime. Ternyata selain berjam-jam nonton film
Anima, ia juga mempelajari lebih jauh tentang penembakan massal. Ia juga
terus tenggelam dalam kegiatan kriminal termasuk melakukan pembakaran,
membunuh binatang, serta menembaki gedung kosong.
Trey Eric Sesler [Image
Source]
Pada
20 Maret 2012, Eric Sesler yang berusia 23 tahun menembak ibu, ayah,
dan saudaranya di rumah mereka. Menurutnya, ia melakukan pembunuhan
tersebut karena berencana melakukan penembakan massal seperti yang
terjadi di Columbine, tapi tidak ingin keluarganya mengetahuinya. Tapi
untungnya mayat keluarganya ditemukan dengan segera dan Eric Sesler
langsung ditangkap sehingga mencegah terjadinya pembunuhan massal.
Ketika polisi memasuki rumah keluarga Sesler, polisi menemukan tulisan di dinding,
“I love my mom, dad and brother” (aku mencintai ibu, ayah, dan saudaraku) dan
“God forgive me, because I cannot forgive myself”
(Tuhan, maafkan aku, karena aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri).
Trey Eric Sesler dihukum seumur hidup untuk kejahatannya ini.
7. Gary Scott Pennington
Gary digambarkan sebagai seseorang yang cupu dan penyendiri oleh
teman-temannya karena kecerdasannya dan hobinya membaca sendirian. Namun
sebenarnya, Gary adalah seorang remaja yang bermasalah. Apalagi ketika
ia akhirnya menembak guru bahasa Inggrisnya hingga tewas pada 18 Januari
1993.
Gary Scott Pennington [Image
Source]
Korbannya,
wanita berusia 48 tahun Deanna McDavid saat itu sedang duduk di depan
22 muridnya yang mendapat tugas membaca. Gary kemudian menerobos masuk
sambil membawa pistol, berteriak pada Deanna sebelum kemudian
menembaknya dua kali di kepala.
Banyak media kemudian menunjukkan kemiripan apa yang dilakukan Gary
dengan Charlie Decker, penembak fiksi dalam novel karya Stephen King
tahun 1977 yang berjudul
Rage. Karena banyaknya perhatian media
yang negatif tentang novel ini dan banyaknya situasi penembakan di
sekolah, Stephen King akhirnya menarik novel
Rage di manapun dan berjanji bahwa novel ini tidak akan pernah dicetak lagi.
8. James Egbert III
Permainan
Dungeons & Dragons pernah menyebabkan
kepanikan moral. Apalagi setelah remaja 16 tahun, James Dallas Egbert
III menghilang di terowongan uap kampusnya, Michigan State University
pada tahun 1979. Banyak orang berkata bahwa Egbert yang pemalu masuk ke
terowongan itu untuk bermain
Dungeons & Dragons versi live
action. Tapi kenyataannya, ia masuk ke terowongan tersebut untuk bunuh
diri. Setelah ditemukan, ia kembali mencoba beberapa kali bunuh diri
sebelum akhirnya meninggal karena luka tembak yang ia buat sendiri pada
tahun 1980.
James Egbert III [Image
Source]
Kejadian
ini kemudian semakin disoroti setelah William Dear, detektif yang
disewa oleh keluarga Egbert menyatakan bahwa Egbert meninggal karena
permainan D&D yang salah. Tentu saja hal ini memunculkan kepanikan
dan membuat tahun 1980 dipenuhi oleh masyarakat yang memandang buruk
hal-hal semacam
heavy metal, komik, dan game.
9. Kimveer Gill
Kimveer Gill adalah seorang remaja 20an yang terobsesi dengan
konspirasi 9/11, invasi Amerika atas Irak, music heavy metal dan
subkultur goth serta pembunuhan masal Columbine. Namun obsesi
terbesarnya adalah senjata.
Pada
13 September 2006, Gill dengan membawa berbagai macam senapan dan
pistol menembak dan membunuh seorang siswa Dawson College dan melukai 19
orang lainnya. Ia kemudian menembah dirinya sendiri ketika polisi
Montreal mendekat ke posisinya melakukan tembakan.
Dalam mencari motif, investigator menemukan bahwa Gill secara rutin
memposting tulisan di VampireFreaks.com dengan nama fatality666 yang
menghina pekerjaan dan sekolah serta mengunggulkan hal-hal yang berbau
penembakan dan kematian. Ia juga menuliskan rencananya melakukan
penyerangan dan hal ini menimbulkan kritik di website tersebut.
10. Joseph Hunter Parker
Joseph Hunter Parker menyerang sebuah supermarket di California
dengan menggunakan pedang katana. Ia menyerang dengan membabi buta dan
menewaska 2 mantan rekan kerjanya dan melukai lebih dari 3 orang
sebelumpolisi menembaknya hingga tewas. Parker memang terkenal dengan
perilakunya yang aneh, namun dianggap tidak berbahaya.
Joseph Hunter Parker menyerang menggunakan Katana [Image
Source]
Parker
yang didiagnosa menderita schizophrenia berhenti dari pekerjaannya dua
minggu sebelum melakukan penyerangan. Ia dilaporkan begitu terobsesi
dengan pedang replika abad pertengahan. Motif penyerangan ini belum
diketahui, namun kemungkinan berhubungan dengan kelainan mentalnya dan
ketidakmampuannya memisahkan antara fantasi dan kenyataan.