Seorang gadis cilik terlahir tanpa tenggorokan. Alhasil, hingga berusia 2 tahun ia belum bisa bernapas, makan, minum dan menelan sendiri bila tidak dibantu dengan alat.
Hannah Warren belum mampu bernapas, makan, minum atau menelan sendiri sejak ia lahir di Korea Selatan pada tahun 2010. Putri Lee Young-mi dan Darryl Warren ini terlahir tanpa organ tenggorokan.
Hannah kesulitan bernapas saat lahir dan dokter Korea segera menemukan bahwa ia tidak memiliki tenggorokan. Ia telah menghabiskan seluruh hidupnya di sebuah rumah sakit di Seoul. Dokter mengatakan Hannah tidak punya harapan hidup lagi.
Beruntung, dokter menumbuhkan tenggorokan dengan stem-cell atau sel induknya sendiri dalam operasi 9 April 2013 lalu di sebuah rumah sakit Amerika Serikat. Hannah merupakan pasien termuda di dunia yang mendapatkan manfaat dari pengobatan eksperimental stem-cell.
Sel-sel induk berasal dari sumsum tulang Hannah, diekstraksi dengan jarum khusus yang dimasukkan ke dalam tulang pinggulnya. Butuh kurang dari seminggu untuk sel induk berkembang biak dan membuat tenggorokan baru. Tenggorokan baru berukuran 8 cm tersebut akhirnya ditransplantasikan pada 9 April lalu dalam prosedur operasi selama 9 jam.
Tanda-tanda awal menunjukkan tenggorokan bekerja dengan baik, meskipun dia masih harus menggunakan ventilator. Dokter percaya dia akhirnya akan dapat tinggal di rumah dan menjalani kehidupan yang normal.
"Kami merasa dia seperti terlahir kembali. Mereka berharap dia bisa melakukan segala sesuatu yang dilakukan anak normal lain, tapi itu akan memakan waktu. Ini adalah satu-satunya kesempatan, tapi ini fantastis dan salah satu yang luar biasa," jelas Darryl Warren, ayah Hannah.
Hanya sekitar satu dari 50.000 anak di seluruh dunia yang lahir dengan cacat yang sama. Teknik stem-cell telah digunakan untuk membuat bagian tubuh lain selain batang tenggorok, dan menjanjikan untuk pengobatan cacat lahir dan penyakit anak lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar