Timothy Lloyd Menghapus Semua Data Di Server
Ketika Timothy Lloyd dipecat dari Omega Engineering, sebuah perusahaan
yang memproduksi peralatan untuk militer Amerika dan NASA, tidak ada
yang sama sekali menyangka bahwa Timothy akan melakukan perbuatan yang
akhirnya menghancurkan perusahaan tersebut. Pria yang bekerja sejak
tahun 1980 ini awalnya adalah bintang di perusahaan tersebut. Tetapi
meskipun dikenal pintar, di kesehariannya Timothy adalah seorang yang
brengsek, tidak ada yang suka dengan sifatnya.
Hal itulah yang menyebabkan perusahaan secara diam-diam berusaha
menggantikan posisi Timothy dengan orang lain. Tetapi rupanya hal ini
diketahui oleh Timothy. Karena itu pria ini kemudian menanam ‘bom waktu’
berupa 6 baris kode yang akan aktif pada tanggal tertentu. Dan benar
saja, tepatnya 20 hari setelah Timothy dipecat, program itu menghapus
semua data dalam server. Hasil karya para desainer dan programmer
perusahaan selama puluhan tahun hilang dalam sekejap. Perusahaan pun
akhirnya bangkrut dan Timothy dihukum penjara selama 3 tahun.
Omar Ramos Lopez Mengacak Acak Database Pelanggan
Seperti dalam film-film Hollywood, aksi balas dendam
pemuda ini nampaknya tidak masuk akal tetapi memang benar terjadi.
Setelah dipecat dari sebuah dealer mobil Austin pada bulan Februari
2010, Omar rupanya menyimpan dendam. Pemuda yang bekerja di bagian IT
ini pernah ikut mendesain sebuah program yang ditanam pada mobil-mobil
kreditan Austin. Dengan program ini, petugas dealer bisa mematikan mesin
mobil yang lalai membayar cicilan dari kantor mereka.
Entah bagaimana caranya, Omar berhasil mencuri password salah seorang
karyawan yang kemudian digunakannya untuk mengakses program tersebut.
Dan dari rumahnya, Omar mematikan sekitar 100 mobil para pelanggan
dealer. Tidak peduli pelanggan tersebut lalai membayar cicilan atau
tidak. Tentu saja hal ini berakibat fatal karena Omar tidak hanya
mematikan mesin mobil tetapi juga mengacak-acak database pelanggan.
Jason Cornish Menghapus Informasi Vital Perusahaan
Mantan karyawan IT
di perwakilan perusahaan Jepang Shionogi, Jason Cornish, telah dipecat
sebelumnya pada tahun 2010. Tetapi karena perusahaan tersebut masih
membutuhkan keahliannya, Jason pun kembali dipekerjakan sebagai
konsultan IT. Saat itulah Jason merencanakan niat jahatnya karena dia
tahu begitu perusahaan tersebut tidak lagi membutuhkannya maka dia akan
kembali dipecat. Dan memang begitulah yang terjadi. Beberapa bulan
setelah itu, sambil menggunakan fasilitas Wi-Fi gratis dari sebuah
restoran McDonalds, Jason mulai melakukan balas dendam.
Tidak tanggung-tanggung, Jason menghapus 15 server yang menyimpan
berbagai informasi vital perusahaan. Perbuatannya membuat perusahaan
berhenti beroperasi selama beberapa hari dan harus mengeluarkan dana
sebesar $800.000 untuk memperbaiki server dan mengganti rugi rekanan.
Jason sendiri harus menghadapi tuntutan hukuman penjara selama 10 tahun
dan denda yang sangat besar. Andai saja Jason tidak menggunakan kartu
kredit untuk membayar tagihan di restoran McDonalds, belum tentu dia
akan tertangkap.
Terry Childs Menyandera Network Layanan Umum
Pada bulan Juli 2008, Walikota San Francisco harus mengunjungi penjara
untuk sebuah misi, menyelamatkan layanan umum kota. Bagaimana bisa?
Seorang penghuni penjara tersebut yang bernama Terry Childs menyandera
informasi vital kota San Francisco dan hanya mau menyerahkannya apabila
sang walikota bersedia menemuinya.
Terry Childs adalah seorang ahli IT dan mantan pegawai kota San
Francisco yang bertugas mendesain sekaligus menata network layanan umum
kota. Mulai dari sistem pelayanan perizinan hingga database kepolisian
kota, semua ada di tangannya. Menyadari dirinya akan dipecat, Terry
kemudian mengganti seluruh sistem sehingga hanya dia yang bisa
mengaksesnya. Ketika rekan sesama pegawai meminta passwordnya, Terry
tidak mau menyerahkan sehingga akhirnya dia dipenjara.
Walter Powell Meretas Akun Pegawai Perusahaan
Ketika Walter Powell, Direktur IT Baltimore Substance Abuse System
(BSAS) dipecat pada tahun 2009, dia tidak mau pergi begitu saja. Dengan
keahliannya, dari tempat jauh dia mampu menginstall phising software
untuk mencuri password komputer perusahaan. Dengan password ini selama
beberapa bulan kemudian dia mengacak-acak akun mantan atasannya. Selain
mengirim email palsu kepada para rekanan, Powell juga menghapus
data-data penting perusahaan.
Dan puncaknya adalah ketika sang mantan bos, Greg Warren, harus
memberikan presentasi di depan sidang komisaris bersama Walikota
Baltimore, kepala kepolisian kota dan kepala dewan kota. Ketika
presentasi sedang berjalan, Powell meretas komputer Warren dan
mengganti slide Power Point tersebut dengan adegan film porno yang
ditayangkan pada sebuah layar 64 inch. Perusahaan BSAS harus
mengeluarkan biaya $80.000 untuk mengupgrade sistem komputer mereka
sedangkan Powell dihukum 2 tahun masa percobaan serta harus menjalani
100 jam community service.
http://www.anehdidunia.com/2015/06/kisah-nyata-balas-dendam-karyawan-it-yang-dipecat.html
0 komentar:
Posting Komentar