6 Tokoh nyata yang jalani hidup bak Sherlock Holmes



Sherlock Holmes memang cuma tokoh fiktif bikinan Sir Arthur Conan Doyle. Namun ternyata cukup banyak orang yang menjalani hidup layaknya sang detektif. Bahkan beberapa di antaranya menjadi inspirasi Doyle dalam menciptakan tokoh Sherlock Holmes. Ada pula yang diujuluki Sherlock Holmes di dunia nyata karena kemampuan mereka dalam memecahkan kasus kriminal.


Berikut ini beberapa tokoh nyata yang menjalani hidup layaknya Sherlock Holmes.

1. Eugene Francois Vidocq
Eugene Francois Vidocq adalah mantan bandit sekaligus ahli kriminal yang kemudian dikenal sebagai bapak ilmu kriminologi modern. Menurut James Andrew dan Gregory D. Conser dalam Law Enforcement in the United States, Vidocq merupakan pelopor dalam penyamaran, balistik, dan sistem pencatatan kasus kriminal. Dia juga yang memperkenalkan cetakan gips sol sepatu dan tinta pengidentifikasi pola sidik jari.


Untuk mendapatkan pengampunan atas berbagai kejahatan yang dilakukannya, Vidocq bekerjasama dengan pemerintah Prancis pada tahun 1809. Dia menjadi informan dan agen rahasia yang berguna karena koneksi yang dimilikinya di dunia kejahatan. Sebagai seorang agen, Vidocq memiliki beberapa identitas yang dia gunakan untuk memasuki jaringan kejahatan yang berbeda-beda. Selain itu dia memiliki ingatan fotografis yang membuatnya sanggup mengingat wajah kriminal meskipun sedang menyamar dan detail penting di tempat kejadian perkara (TKP).



Ketika mendirikan Surete Nationale, biro investigasi pertama di Prancis, Vidocq mengajak mantan kriminal untuk bergabung. Vidocq mengajarkan metode investigasi TKP dan balistik kepada anak buahnya. Kemampuan ini membuat mereka bisa memecahkan kasus-kasus pelik lebih cepat.
2. Edward Oscar Heinrich
Edward Oscar Heinrich dikenal sebagai Edison of crime detection pada akhir abad 19. Pria asal Amerika Serikat ini juga disebut-sebut sebagai Sherlock Holmes dari Amerika. Hanya saja jika Sherlock Holmes adalah tokoh fiksi, maka Heinrich benar-benar ada di dunia nyata. Sama seperti Holmes, Heinrich adalah seorang ahli kimia. Dia memanfaatkan sains untuk memecahkan kasus kejahatan.


Heinrich awalnya berasal dari keluarga biasa saja. Dia harus meniti jalan terjal untuk menyelesaikan pendidikan farmasi, kemudian disusul dengan ilmu kimia.



Heinrich bekerja sebagai pengajar ilmu investigasi kriminal di UC Berkeley. Di saat yang sama dia membantu kepolisian dalam penyelidikan berbasis sains. Saat itu nama Heinrich belum dikenal publik.



Nama Heinrich mendadak tenar ketika dia berhasil menangkap salah satu pelaku perampokan kereta terbesar dalam sejarah Amerika Serikat. Dia mengejutkan publik dan media karena berhasil mengidentifikasi pelaku hanya dari sepasang celana, senjata yang sudah dipotong gagangnya, dan selembar sobekan kertas.

3. Joseph Bell
Dr. Joseph Bell adalah seorang dosen dan dokter dari Skotlandia. Sir Arthur Conan Doyle menyebut Bell sebagai inspirasi Sherlock Holmes. Bell mengajar di sekolah kedokteran University of Edinburgh di mana Doyle belajar. Penulis kenamaan tersebut bahkan sempat menjadi asisten administrasi Bell.


Selain mengajar, Bell juga sering membantu kepolisian dalam menyelidiki kasus. Bell mengajarkan pentingnya observasi menggunakan semua indera untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dari pasien. Dia kerap menunjukkan kebolehannya dalam menebak profesi dan indikasi penyakit seseorang hanya dari sepintas pandangan. Doyle mendasarkan analisis tajam Holmes dari kisah-kisah Bell.



Menurut Irving Wallace dalam The Sunday Gentleman, Bell juga kerap membantu penyelidikan polisi. Salah satu kasus terbesar yang ditanganinya adalah Ardlamont Mystery pada tahun 1893.

4. Henry Littlejohn
Satu lagi tokoh nyata yang disebut Doyle sebagai inspirasi Sherlock Holmes, Sir Henry Duncan Littlejohn alias Dr. Henry Littlejohn. Littlejohn juga berprofesi sebaagai seorang dokter. Sama seperti Bell, dia kerap dimintai tolong oleh kepolisian untuk menyelidiki kasus kejahatan. Selama hampir 50 tahun Littlejohn menjabat sebagai ahli bedah Police and Medical Officer of Health of Edinburgh. 


Kabarnya Littlejohn dan Bell sempat ambil bagian dalam penyelidikan kasus Jack The Ripper yang masih belum terpecahkan hingga saat ini.



Littlejohn juga salah satu dosen yang mengajarkan ilmu forensik kepada Doyle di Edinburgh University. Dia dianugerahi gelar kesatria oleh Ratu Victoria pada tahun 1895.

5. Jerome Caminada
Kalau Oscar Heinrich adalah Sherlock Holmes Amerika, maka Jerome Caminada adalah Holmes dari Manchester. Caminada adalah inspektur kepolisian yang disebut sebagai Garibaldi-nya para detektif oleh berbagai media massa Inggris pada akhir abad 19. Sementara di dunia kejahatan dia ditakuti oleh para kriminal yang tak ingin tertangkap olehnya.


Dilansir Listverse, Caminada lahir dan tumbuh di daerah kriminal yang dikenal dengan nama Devil's Gate. Latar belakangnya ini memberikan banyak kegunaan saat dia mulai bekerja sebagai inspektur polisi pertama di Manchester.



Caminada selalu menggunakan observasi menyeluruh untuk memecahkan berbagai kasus. Saat tidak sedang bertugas, dia biasa mengunjungi penjara untuk mengamati dan mempelajari tingkah laku para kriminal atau menemui para informan di belakang gereja.



Dia juga seorang ahli menyamar yang kerap menggunakan identitas palsu saat mengejar penjahat. Bahkan anak buahnya pun sempat tidak menyadari penyamaran Caminada yang nyaris sempurna.

6. Sir Arthur Conan Doyle
Siapa sangka, penulis Sherlock Holmes pun menjalani hidup seperti tokoh rekaannya? Menurut ahli Sherlock, BJ Rahn kepada Mirror, Doyle juga kerap memecahkan berbagai kasus kejahatan yang membingungkan polisi. Dia sering membaca surat permohonan penyelidikan yang dikirim oleh para fans Holmes ke 221B Baker Street. Hal ini dibenarkan oleh Adrian, putra mendiang Doyle.


Doyle memecahkan sejumlah kasus menarik, antara lain hilangnya tunangan seorang wanita pada tahun 1909, membantu Henry Paget, Marquess of Anglsey mengungkap kebenaran di balik pencurian permata berharga miliknya, dan yang paling menghebohkan publik adalah penyelesaian kasus George Edalji. Doyle menghabiskan 9 bulan untuk membuktikan kalau Edalji tidak bersalah atas tuduhan yang dialamatkan kepadanya.

7 PEMBUNUH BERANTAI BERWAJAH TAMPAN

1. Ted Bundy
ted bundy 3 ted bundy ted bundy 2
Ted Bundy adalah salah satu pembunuh berantai tersohor di Amerika Serikat. Salah satu faktor yang membuatnya terkenal bukan hanya aksi kejahatannya, namun juga ketampanannya. Konon, pada saat pengadilannya, ruangan sidang dipenuhi oleh gadis2 penggemarnya yang ingin sekilas melihat wajahnya.
Ted Bundy lahir pada 24 November 1846 di Burlington, negara bagian Vermont dengan nama asli Theodore Robert Cowell. Ibunya, Eleanor Cowell melahirkannya di luar nikah. Karena malu, kakek neneknya-pun menyembunyikan identitas Ted yang sebenarnya. Ted tumbuh dengan mengira bahwa kakek neneknya adalah orang tuanya dan Eleanor malah ia kira sebagai kakaknya.
Dalam tayangan wawancara berjudul “Betrayal”, Ted Bundy kemudian mengungkapkan bahwa aksi pembunuhan berantainya dimulai ketika ia mengalami mental breakdown akibat menyadari kenyataan bahwa wanita yang selama ini ia anggap sebagai kakak kandungnya ternyata adalah ibu yang melahirkannya.
Masa kecil Ted terbilang biasa. Ia tumbuh menjadi anak pendiam, namun cerdas dan memiliki prestasi belajar yang gemilang. Ia meraih gelar sarjana psikologi di Universitas Washington pada 1972 dan meneruskan gelar pasca-sarjana di bidang hukum. Saat belajar di Universitas Washington, ia sempat jatuh cinta dengan seorang gadis cantik yang berasal dari California. Namun sayangnya, hubungan itu berakhir dengan kekecewaan. Selama aksinya, ia tercatat membunuh 36 wanita (walau banyak yang curiga sebenarnya korbannya mencapai seratus lebih) dan semua korbannya memiliki ciri fisik yang sama dengan cinta pertamanya tersebut, yakni mahasiswi cantik dengan rambut hitam panjang.
Modus operandi Ted Bundy dalam membunuh korban2nya selalu sama. Dengan kharismanya, ia mengajak gadis2 yang ditemuinya untuk masuk bersamanya ke dalam mobil, kemudian membunuhnya. Pada 1975, Ted akhirnya tertangkap setelah salah satu korbannya, Carol DaRonch secara beruntung dapat lolos dan melaporkannya pada polisi. Namun pada Desember 1977, Ted berhasil kabur dan menjadi pelarian. Pada 14 Januari 1978, bak sebuah film slasher Hollywood, ia mendobrak masuk ke rumah sorority (persaudaraan wanita) Chi Omega di Florida State University lalu menyerang 4 gadis penghuninya, menewaskan 2 di antaranya. Aksinya bertambah sadis ketika pada bulan berikutnya ia menculik dan membunuh seorang gadis cilik berusia 12 tahun. Namun aksi keji ini terbukti menjadi kejahatan terakhirnya karena ia tertangkap di tahun yang sama dan dieksekusi dengan kursi listrik pada 1989.
2. Jeffrey Dahmer
tumblr_lsgm19tDgz1r13gsho1_500
Pernah dengar urban legend atau creepypasta tentang pembunuh yang menyimpan korbannya dalam lemari es atau seorang penjahat yang membunuh para hitchiker yang menumpang di mobilnya? Well guys, itu bukan creepypasta atau urban legend, melainkan kehidupan sebenarnya dari Jefrrey Dahmer.
Jeffrey Dahmer lahir di Milwaukee pada 21 Mei 1960. Jika Ted Bundy menjadi pembunuh akibat pengkhianatan dan rahasia kelam yang disimpan keluarganya, motif yang melandasi aksi kejam Jeffrey lebih sederhana; yakni sakit hati akibat perceraian orang tuanya. Jeffrey adalah seorang gay dan semua korbannya adalah laki2 muda, terutama yang berdarah Afrika atau Asia. Jeffrey sangat hati2 dalam aksinya dengan memilih korbannya yang berasal dari keluarga miskin, sehingga aksinya tak memicu kehebohan publik.
Trauma perceraian yang dirasakan Jeffrey ditambah lagi kebiasaan minum2nya yang tak terkontrol mengubahnya menjadi mesin pembunuh. Ia menghabisi korban pertamanya ketika ia lulus dari SMU pada 1978. Saat itu ia memungut seorang hitchhiker bernama Steven Hicks ke dalam mobilnya, lalu membunuhnya dengan cara memukul kepalanya.
Ia sempat kuliah di Ohio State University, namun keluar setelah hanya satu semester. Ia juga sempat masuk militer, namun dikeluarkan karena kebiasaan buruknya sebagai alkoholik. Konon, pada malam ia dikeluarkan, ia membongkar kembali jenazah korban pertamanya dari kuburnya, memukuli tengkoraknya dengan palu, lalu menyebar jasadnya di hutan. Perilaku itu jelas menunjukkan parahnya tingkat ke-psikopat-an Jeffrey. Aksi berdarahnya berlangsung dari tahun 1978 – 1991 dengan korban mencapai 17 orang, banyak di antaranya ia mutilasi, santap, dan sisanya ia simpan di dalam lemari es.
Kejahatannya terbongkar ketika polisi mengendusnya setelah salah seorang korbannya yang bernama Tracy Edwards berhasil meloloskan diri. Ia kemudian dijatuhi hukuman setimpal, yakni 15 kali hukuman seumur hidup (setara 957 tahun). Namun belum sempat menyelesaikan masa tahanannya, ia seakan mendapat karma. Pada 1994, saat ia berada satu sel bersama seorang pemuda Afrika (sama seperti korban2nya), yakni penderita skizofrenia bernama Christopher Scarver, yang kemudian memukuli kepalanya hingga pecah (ironisnya, lagi2 itu cara Jefrey biasa membunuh korbannya).
Namun aksi Jeffrey yang sadis justru mengundang tak sedikit penggemar. Pemerintah Amerika bahkan rela mengeluarkan uang sebesar 400 ribu dollar (setara 4 milyar) untuk membeli barang2 milik Jeffrey yang dijual dalam lelang. Barang2 itu meliputi kulkas dimana Jeffrey menyimpan potongan2 jenazah korbannya dan alat2 yang ia gunakan untuk membunuh. Benda2 itu kemudian dibakar hingga tak bersisa agar tak jatuh ke tangan para “kolektor”.
3. William Edward Hickman
hickman-036   images (2)
Kejahatan keji yang dilakukan pemuda ini menjadi peringatan bagi kita agar tidak terlalu mempercayai penampilan luar, seberapaun baiknya, karena seringkali menipu. William Edward Hickman (lahir tahun 1908) adalah seorang pengangguran ketika ia mendapat ide untuk memperoleh uang kontan dengan cepat: menculik anak orang kaya. Ia nekad menculik seorang gadis berusia 12 tahun bernama Marion Parker, putri dari seorang pialang saham bernama Perry Parker pada 15 Desember 1927 dari sekolahnya. Dengan berpakaian rapi, ia datang ke sekolah dan berbicara dengan gurunya untuk menjemput Marion kecil pulang karena ayahnya sedang sakit parah. Pesona dan tutur kata William yang lembut membuat sang guru tak sedikitpun curiga, bahkan membiarkannya membawa Marion pergi. Namun tak disangka ia adalah penjahat yang luar biasa kejam.
Walaupun sang ayah sudah memenuhi tuntutannya dengan memberikan uang tebusan sebesar 7.500 dollar, William tetap membunuh sang anak dengan sadis. Jasad Marion ditemukan dengan kondisi tanpa lengan dan kaki, organ dalamnya sudah dikeluarkan dan diganti dengan kain perca yang dijejalkan begitu saja di perutnya, dan lebih sadis lagi, kedua kelopak matanya dijahit agar membuka (agar sang ayah mengira putrinya masih hidup).
Seminggu setelah penculikan itu, William akhirnya tertangkap dan pengakuannya menimbulkan plot twist yang tak terduga. Ia mengaku melakukan pembunuhan karena diperintah oleh sesosok makhluk spiritual bernama “Providence”. Pengacaranya-pun meminta William dibebaskan karena menderita sakit jiwa. Namun hakim tak percaya dan sang penjahat sadis ini akhirnya dieksekusi dengan cara digantung pada 1928.
4. Andrei Chikatilo
ANDREI CHIKATILO
Saat muda, mungkin pemuda asal Ukraina ini tampak polos. Namun setelah menjadi pembunuh berantai, wajahnya seakan murni dipenuhi oleh kejahatan.
Andrei Chikatilo lahir pada 16 Oktober 1936 di Ukraina, yang saat itu menjadi jajahan Uni Sovyet. Andrei lahir dengan kondisi hidrosefalus (kepala membengkak akibat timbunan air di kepala) yang menyebabkan masalah di saluran kencingnya saat ia beranjak dewasa. Ia masih sering mengompol saat remaja sehingga ia mengalami masalah kepercayaan diri yang rendah dan membuatnya kerap menjadi sasaran bullying.
Andrei sempat mencicipi kehidupan normal setelah menikah dengan seorang gadis bernama Fayina pada 1963, bahkan mereka dikaruniai dua anak. Namun entah apa yang memicu Andrei menjadi seorang pembunuh berantai. Pada 1971, Andrei mendapat pekerjaan sebagai guru dan semenjak itu, anak2 perempuan di lingkungannya mulai menghilang. Polisi sempat mencurigainya, namun istrinya, Fayena yang cinta buta pada suaminya, justru memberikan alibi sekuat baja pada Andrei. Kecurigaan polisi pada Andrei akhirnya runtuh setelah seorang residivis berusia 25 tahun bernama Alexsandr Kravchenko akhirnya mengakui kejahatan beruntun yang sebenarnya dilakukan Andrei (kemungkinan karena proses interogasi polisi yang brutal).
Namun kejahatan2 Andrei terus berlanjut, bahkan semakin sadis. Ia terkenal memutilasi korban2nya, terutama di bagian mata. Andrei percaya bahwa wajahnya akan terekam di mata para korbannya sebagai hal terakhir yang mereka lihat. Karena itu, ia selalu memotong kelopak mata korbannya dan mencongkel bola mata mereka.
Namun kebiasaan ini justru membuat pembunuhan2 yang ia lakukan memiliki pola dan membuat pihak berwajib curiga bahwa ini aksi pembunuh berantai yang sama. Pada 1983, seorang ahli forensik bernama Victor Burakov ditugaskan untuk memburu pembunuh berantai misterius ini. Namun sayangnya, semua penyelidikan yang ia lakukan selalu menemui jalan buntu. Burakov yang putus asa akhirnya meminta bantuan seorang psikiater bernama Alexandr Bukhanovsky yang kemudian membuat profil sang pembunuh. Meminta bantuan seorang “profiler” ternyata merupakan langkah yang sangat jitu. Andrei akhirnya tertangkap pada 1990 dan akhirnya dtembak mati pada 1994. Namun sayangnya, semua itu bisa dibilang terlambat, sebab sudah telanjur jatuh 56 korban gadis tak berdosa yang meninggal akibat ulah kejam serial killer ini.
5. Children of Thunder
CHILDREN OF THUNDER
Kisah tentang dua bersaudara pembunuh berantai yang dijuluki sebagai “Children of Thunder” ini diawali pada Agustus 2000, dimana salah seorang turis di Sungai Mokelumne, AS menemukan sebuah plastik mencurigakan yang ketika dibuka, berisi potongan tubuh manusia. Sebuah penyelidikan tentang asal mayat yang kemudian diidentifikasi sebagai gadis bernama Selina Bishop tersebut kemudian mengungkap kiprah pembunuh berantai bersaudara yang kharismatik ini.
Gleen Taylor Helzer dan Justin Helzer merupakan dua bersaudara yang dibesarkan dalam ajaran agama yang ketat. Sang kakak, Taylor dikenal sebagai pemuda tampan dan charming, sementara adiknya Justin, dikenal lebih introvert. Namun kehidupan religius mereka berakhir ketika saat remaja, mereka mulai mengenal obat2an terlarang.
Ketampanan Taylor segera memikat Dawn Godman, seorang gadis yang kemudian menjadi rekan mereka dalam kejahatan. Pada 1999, ia mulai berkencan dengan Taylor karena tertarik dengan kharisma pemuda itu. Dawn bahkan mulai yakin pada perkataan Taylor bahwa ia adalah seorang “Nabi Tuhan”. Dawn mengatakan “Taylor bisa membuatku merasa menjadi orang yang paling penting di dunia.” dan segera, gadis itu dibutakan cintanya, bahkan rela berbuat kejahatan demi kekasihnya. Taylor, Justin, dan Dawn kemudian merencanakan aksi kejahatan mereka.
Taylor yang membutuhkan uang dan kekuasaan kemudian mendekati pasangan suami istri bernama Annette dan Ivan Stineman, yang dengan segera menganggapnya sebagai anak mereka sendiri. Namun air susu dibalas dengan air tuba. Ia kemudian membunuh mereka setelah memaksa mereka menulis cek sebesar 100 ribu dolar (setara 1 miliar rupiah). Tak hanya itu, ia memutilasi tubuh mereka dengan gergaji mesin untuk menghilangkan jejaknya.
Masalah lain muncul karena mereka membutuhkan orang untuk mencuci uang mereka. Taylor-pun mendekati Selina Bishop, seorang gadis cantik berusia 22 tahun. Taylor kemudian mengundang Selina ke rumahnya dan membunuhnya, lalu menggunakan rekeningnya untuk mencuci uang curiannya. Untuk melenyapkan jejaknya, Taylor juga terpaksa membunuh Jennifer Villarin (ibu Selina) dan James Gamble (kekasih Jennifer) karena mengenalinya.
Namun sebaik-baiknya bangkai disembunyikan, baunya akan tercium juga. Putri keluarga Stineman melaporkan hilangnya orang tuanya dan kejahatan Taylor bersama adik dan kekasihnya perlahan-lahan mulai terungkap. Apa yang menyebabkan perilaku psikopat Helzer bersaudara? Ternyata keluarga Helzer memiliki sejarah penyakit jiwa. Baik beberapa sepupu dan tante mereka ternyata mendiami rumah sakit jiwa karena penyakit menurun tersebut. Walaupun perbuatan Helzer bersaudara patut dikutuk, namun keluarga korban justru bersimpati pada keluarga Helzer. Saat persidangan, mereka tampak memberikan tisu untuk orang tua Helzer bersaudara yang menangis mendengar kejahatan anak mereka.
Pada 2010, Justin berusaha bunuh diri dengan mencoba menusuk matanya sendiri dengan pena, namun gagal. Akan tetapi pada 2013, keinginannya untuk mati akhirnya tercapai juga setelah ia berhasil gantung diri. Sedangkan kakaknya, Taylor, sang dalang dibalik semua kejahatan keji ini, kini meringkuk di tahanan menanti hukuman mati yang sudah divoniskan padanya pada 2004.
6. Dzhokhar Tsarnaev
boston-bomber-college-party(2)__oPt   slider_brtother
Eits ... jangan tertipu dengan wajah polos dan unyu2 pemuda yang satu ini, sebab ia adalah salah satu tersangka terorisme di Boston Marathon. Pemboman Boston Marathon terjadi pada 15 April 2013, menewaskan 3 pelari dan melukai lebih dari 170 partisipan lainnya. Namun tak ada yang menduga, pelakunya adalah dua pemuda kulit putih yang terlihat tak berdosa ini.
Dzhokhar Tsarnaev lahir pada 22 Juli 1993 di Kyrgistan, sebuah republik di Asia Tengah yang dahulu menjadi jajahan Uni Sovyet. Keluarganya merupakan etnis Chechnya dan pada 2002, keluarganya membawanya bermigrasi ke Amerika Serikat. Entah apa yang merasuki pemuda ini ketika bersama kakaknya, Tamerlan, ia memutuskan melancarkan aksi teroris ke pusat kota Boston yang saat itu dipadati ratusan ribu orang yang merayakan event tahunan Boston Marathon. Dalam pengejaran FBI, Tamerlan terbunuh, sedangkan Dzokhar sendiri dilarikan ke rumah sakit setelah berusaha bunuh diri dengan mengiris lehernya sendiri. Dalam interogasinya, Dzokhar menyalahkan aksi serangan militer Amerika Serikat terhadap warga Muslim tak berdosa di Afghanistan dan Irak untuk membenarkan tindakan kejinya.
7. Tiago Henrique Gomes da Rocha
THIAGO
Kalo menyangkut pembunuh berantai ganteng, kasus inilah yang bisa dilbilang terbaru dan masih “fresh”. Pemuda Brazil bernama Tiago Henrique Gomes da Rocha yang berprofesi sebagai satpam ini membunuh sekitar 39 orang, mayoritas wanita. Modus operandinya sama, yakni mendekati korbannya dengan motor lalu menembak mereka. Tak jelas apa motifnya melakukan pembunuhan acak ini, namun ia sama sekali tak berusaha merampok korban-korbannya. Korban termudanya adalah seorang gadis berusia 14 tahun. Pada 2014, ia tertangkap, namun berusaha bunuh diri di sel penjaranya dengan menyayat pergelangan tangannya dengan pecahan bohlam lampu.
Tiago-Henrique-Gomes-da-Rocha
Selain mereka, masih banyak pembunuh berantai lainnya yang justru memiliki banyak penggemar wanita seperti Charles Manson dan Richard Ramirez (yang konon kehidupannya akan dibikin versi layar lebar diperankan James Franco). Lalu apa ya yang menyebabkan cogan2 di atas beralih profesi jadi serial killer? Adakah penjelasan lain mengapa pria2 ini menjadi pembunuh, jika memang teori kromosom “super-male” hanyalah mitos?
Perkembangan ilmu genetika terbaru menyatakan bahwa gen bernama MAO-A (monoamidase oxidase A) mungkin bertanggung jawab atas perilaku agresif tersebut. Gen yang dijuluki “warrior gene” itu mengatur kadar serotonin (hormon yang menyebabkan perasaan rileks). Apabila gen tersebut termutasi, maka otak takkan menanggapi hormon serotonin tersebut, akibatnya perilaku kita akan menjadi kasar dan kejam.
Tak hanya itu, kerusakan otak di orbital complex (bagian yang bertanggung jawab akan perilaku moral dan pengambilan keputusan) serta bagian amygdala (bertanggung jawab atas sikap agresif dan nafsu makan) juga bisa menyebabkan seseorang menjadi sadis. Namun untuk menjadi pembunuh berantai, maka resep ketiga dibutuhkan selain adanya cacat gen dan kerusakan otak; yakni pelecehan atau trauma di masa kanak2. Apabila ketiganya terjadi di dalam diri seseorang, maka ia bisa dipastikan akan menjadi psikopat.

Matematika di Balik Pembunuhan Berantai

Hasil gambar untuk kisah pembunuhan andrei chikatilo

Salah satu pelaku pembunuhan berantai terkenal adalah Andrei Romanovich Chikatilo. Pria asal Ukraina tersebut selama 12 tahun melakukan pembunuhan terhadap 53 orang, mayoritas perempuan dan anak-anak, sebelum akhirnya ditahan di Rostov pada tahun 1990 dan dieksekusi di penjara Novocherkassk pada tahun 1994.

Peneliti dan matematikawan baru-baru ini melakukan analisis terhadap tindakan pembunuhan Chikatilo, yang dijuluki "Si Pencabik Merah". Analisis dilakukan dengan melihat interval waktu pembunuhan. Peneliti juga melihat faktor neurologi (saraf) yang bisa menjadi pemicu dilakukannya tindak pembunuhan.

Mikhail Simkin dan Vwani Roychowdhury, peneliti yang juga merupakan insinyur elektronika dari Universitas California di Los Angeles, memulai penelitian dengan membuat grafik yang menunjukkan waktu pembunuhan. Grafik terlihat konsisten dengan periode panjang tanpa pembunuhan diikuti oleh periode pendek dengan banyak pembunuhan.

Peneliti menemukan bahwa periode terpanjang tanpa pembunuhan adalah 2 tahun, sementara periode terpendek adalah 3 hari. Karena adanya ketidakteraturan, grafik yang tampak mirip anak tangga. Peneliti kemudian menjulukinya anak tangga setan, mengingat anak tangga ini merujuk pada kejahatan.

Analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa interval pendek antarpembunuhan lebih umum dibandingkan periode panjang. Dan, yang mengejutkan, peneliti menemukan bahwa pola grafik mirip dengan pola kejang epilepsi. Ini membuat ilmuwan berpikir bahwa tindakan pembunuhan dipicu oleh proses yang serupa dengan epilepsi.

Kejang epilepsi disebabkan oleh loncatan arus listrik di sistem saraf pusat. Proses inilah yang diduga juga berlangsung pada Chikatilo. Peneliti memperkirakan bahwa loncatan arus listrik memicu efek psikotik yang menyebabkan Chikatilo akhirnya melakukan tindak pembunuhan.

Menurut peneliti, seperti diuraikan Physorg, Rabu (18/1/2012), kemungkinan loncatan listrik terjadi secara random kecil. Namun, loncatan bisa memacu loncatan lain sehingga mencapai ambang batas, disebut area pembunuhan. Jika ambang batas tercapai maka pada saat itulah pelaku mulai merencanakan tindakan pembunuhan.

Peneliti menduga, tindakan pembunuhan memiliki efek menenangkan, menyebabkan rangsangan saraf jatuh di bawah ambang batas. Namun, loncatan listrik diduga masih terjadi mendekati zona pembunuhan. Ini menjelaskan adanya pembunuhan dalam interval waktu yang dekat.

Sebab-sebab neurologis tindak pembunuhan masih berupa dugaan. Kelemahan dalam model adalah adanya interval satu hari dalam pembunuhan, sementara kenyataannya interval terpendek adalah tiga hari. Penelitian terhadap upaya pembunuhan yang gagal bisa membantu memecahkan.

Meski sangat sulit menemukan pola pembunuhan, hal ini harus dilakukan sehingga tindakan pembunuhan bisa dicegah. Bagaimanapun, selalu ada penjelasan dari tindakan pembunuhan yang tampak irasional. Hasil penelitian Simkin dan Roychowdhury bisa dilihat di arXiv, Cornell University.



10 PEMBUNUH BERANTAI AMERIKA

  • Robert Theodore “Ted” Bundy (November 24, 1946 – 24 Januari 1989) adalah seorang pembunuh berantai Amerika, pemerkosa,dan necrophile, yang membunuh sedikitnya 30 wanita muda, dan mungkin lebih banyak, Ted melakukan pembunuhan antara tahun  1974 s/d 1978.

  • John Wayne Gacy, Jr (17 Maret 1942 -10 Mei 1994) adalah pembunuh berantai Amerika juga dikenal sebagai Badut pembunuh yang melakukan pemerkosaan dan pembunuhan 33 laki-laki remaja dan pria muda antara tahun 1972 s/d 1978.

  • Richard Ramirez, juga dikenal sebagai The Stalker Night ( 28/29 Februari 1960) adalah pembunuh berantai Amerika, Richard sedang menunggu hukuman mati. Sampai sekarang belum diketahui berapa jumlah korban pembunahan Richard.

  • Edward Theadore “Ed” Gein (27 Agustus 1906 – 26 Juli 1984) adalah seorang pembunuh Amerika dan penjambret tubuh. Tidak diketahui berapa total korban pembunuhan Ed.

  • Jeffrey Dahmer Lionel (21 Mei 1960 – 28 November 1994) adalah seorang pembunuh berantai Amerika dan peaku seks. Dahmer membunuh pria dan anak laki-laki antara tahun 1978 s/d 1991, dengan sebagian besar pembunuh terjadi antara 1987 s/d 1991. Pembunuhanya yang mengerikan, melibatkan pemerkosaan, penyiksaan, mutilasi, necrophilia dan kanibalisme. Pada tanggal 28 November 1994, ia dipukuli sampai mati oleh seorang narapidana di lembaga Pemasyarakaan Columbia, tempat ia di penjara.

  • Dennis Lynn Rader (9 Maret 1945) adalah seorang pembunuh berantai Amerika yang membunuh orang di Sedgwick County (di dalam dan sekitar Wichita, Kansas) antara rahun 1974 s/d 1991.

  • Carol M. Bundy (26 Agustus 1942 – 9 Desember 2003) adalah seorang pembunuh berantai Amerika. Bundy dikenal sebagai “ The Killers Sunset Strip” setelah dinyatakan bersalah dan serangkaian pembunuhan di Los Angeles selama akhir musim semi dan musim panas awal 1980. Para korbannya adalah pelacur muda.

  • Robert Andrew “Bob” Berdella (31 Januari 1949 – 8 Oktober 1992) adalah seorang pembunuh berantai Amerika di kansas City, Missouri.  Bob mem[erkosa, kemudian menyiksa korbannya dan telah membunuh sedikitnya 6 orang diantara 1984 s/d 1987.

  • Richard Chase Trenton (23 Mei 1950 – 26 Desember 1980) adalah seorang pembunuh berantai Amerika yang menewaskan enam orang dalam rentang satu bulan di Sacramento, California. Dia dijuluki “ The Vampir dari Sacramento” karena Chase meminum darah korbanya dan seorang kanibal.

  • Dean Arnold Corll (1939 – 1973) adalah pembunuh asal Amerika dikenal dengan Houston Mass Murder atau The Candy Man, bersama 2 orang remaja yang menjadi kaki tangannyan membujuk dan membunuh 27 bocah lelaki. Dia memperkosa korbanya, kemudian menembak atau mencekik mereka sampai mati. Dean mati dibunuh oleh salah satu kaki tanganya.

Foto Korban Kebiadaban Psikopat Sebelum Dibunuh

Kejahatan di dunia ini bermacam macam motifnya, ada yang mempunyai motif membunuh atas kesenangan sendiri, dendam atau hanya tidak sengaja. Dan beberapa sifat dari pembunuh tersebut memiliki sifat psikopat yang tidak kita mengerti maksud dan tujuannya. Seperti yang dilakukan oleh beberapa pembunuh berikut ini, mereka mengambil foto korban sebelum dibunuh.

Todd Stoops Dibunuh Oleh Bob Berdella

 5

Sahabat anehdidunia.com ternyata pembunuhan sadis tidak ditujukan untuk seorang wanita saja, ada beberapa pria yang juga mengalami nasib yang sama dengan para wanita diatas. Salah satu korbannya adalah seorang pria yang benama Todd Stoops. Dirinya dibunuh oleh seorang pembunuh berantai yang bernama Bob Berdella. Tood disekap selama 2 bulan dan disiksa secara keji oleh Bob. Tubuh Todd disetrum dan dilecehkan hingga akhirnya meninggal akibat eksperimen yang dilakukan oleh Berdella.

Larry Pearson Juga Dibunuh Oleh Bob Berdella

6

Pria ini juga mengalami nasib yang sama dengan Todd. Dirinya menjadi budak seksual Bob Berdella. Larry Pearson adalah seorang PSK pria yang disewa oleh Bob hingga akhirnya dirinya disiksa kemudian dibunuh oleh Bob. Diantara semua korban Bob, Larry lah yang sangat menuruti kemauannya, tapi tetap diperlakukan secara tidak wajar selama 6 minggu. Larry mencoba untuk melarikan diri tapi tertangkap kemudian akhirnya dibunuh.

Regina Kay Walters Pembunuhan Oleh Robert Ben Rhoades

 1

Foto yang Anda lihat diatas ini adalah foto terkahir dari Regina sebelum dibunuh. Gadis yang berusia 13 tahun ini menjadi korban pembunuhan dari pembunuh yang bernama Robert Ben Rhoades. Robert menyamar sebagai sopir truck untuk melakukan setiap aksinya di beberapa daerah. Di dalam truck tersebutlah dirinya menyimpan berbagai macam peralatannya untuk membunuh. Sebelum menbunuh korbannya, Robert selalu menyiksanya terlebih dahulu kemudian memfotonya. Gambar diatas diambil di sebuah lumbung yang tidak terpakai lagi. Sebelum Regina dibunuh rambutnya terlebih dahulu dipotong kemudian didandani dengan gaun dan sepatu hitam. Setelah di foto Regina kemudian dibunuh dengan kejam oleh Robert

Judith Dull Yang Dibunuh Oleh Harvey Glatman

 2

Menerima tawaran pekerjaan sebagai model membuat Judith Dull harus kehilangan nyawanya. Judith menerima tawaran menjadi model dari Harvey Glatman. Judith tidak mengetahui bahwa Harvey adalah seorang pembunuh gadis-gadis glamor yang baru saja pindah dari Los Angeles. Judith dibunuh di apertemennya sendiri pada waktu membicarakan tawaran kerjasama bersama dengan Harvey. Setelah dibunuh mayatnya dibuang di pinggir jalan.

Shirley Ann Bridgeford Dibunuh Oleh Harvey Glatman

 3

Sama seperti Judith Dull, Shierley Ann juga merupakan korban dari Harvey Glatman. Ann dibunuh dengan modus yang sama, yaitu ditawari untuk menjadi model dan akan di foto. Harvey yang pada waktu itu menyamar dengan menggunakan nama George Williams mengajak Ann untuk kencan yang rencananya akan ke sebuah pesta dansa. Harvey kemudian menyuruh Ann untuk melepaskan pakaiannya kemudian diperkosa, difoto dilecehkan kemudian akhirnya dibunuh dengan cara mencekik leher Ann lalu meninggalkannya begitu saja.

Shari Miller Pembunuhan Oleh William Richard Bradford

 4

Pada tahun 80-an cukup populer berkedok fotografer, salah satu yang menimpa korbannya adalah Shari Miller seorang bartender yang ingin menjadi model. Shari diajak oleh seorang pria yang benama William Richard Bradford. Shari dijanjikan akan dipromosikan untuk menjadi seorang model. Akhirnya Shari pun diajak untuk melakukan sebuah pemotretan di Los Angeles tepatnya di sebuah gurun, dan disinilah Shari akhirnya dibunuh. William memotong tato yang ada pada tubuh Shari kemudian memasukkan mayatnya ke sebuah mobil dan membuangnya di tempat pembuangan sampah.

Karen Sprinker Dibunuh Oleh Jerry Brudos

 7

Lagi-lagi modus model dijadikan untuk melakukan pembunuhan atas Karen Sprinker. Pembunuhan ini dilakukan oleh Jerry Brudos seorang pembunuh berantai. Jerry menculik Karen di sebuah parkiran mall dan membawanya kerumahnya. Di rumahnya inilah Karen disuruh untuk menjadi model pakaian dan berpose kemudian di foto oleh Jerry. Pada akhirnya Karen pun dibunuh kemudian Jerry memperkosa mayat Karen tersebut.

Kisah pembunuhan tersebut diatas hanyalah sebagian kecil kejadian yang mengerikan yang terjadi pada seseorang. Sahabat anehdidunia.com masih banyak lagi pembunuhan keji berbabagai motif yang tidak kita ketahui. Kenalilah kejahatan di sekitar kita dengan tetap waspada pada segala sesuatu yang belum anda kenal kebenarannya. Belajarlah dari kejadian yang menimpa korban diatas. Sekali lagi berhati hatilah dan tetap wasapada karena kejahatan bisa terjadi dimana saja. Serta kami tetap berdoa semoga sahabat anehdidunia.com tetap selamat dan semangat dalam menjalani hidup.