4 Wanita Buronan Nomor Wahid FBI

Ilustrasi FBI

Pada April 2016, ketika seorang wanita bernama Brenda Berenice Delgado dimasukkan dalam daftar manusia paling dicari oleh FBI, ia menjadi orang ke-506 yang masuk dalam Ten Most Wanted Fugitives.
Dengan pencantuman itu, ia menjadi wanita kesembilan sejak mulainya penyusunan daftar sejak 67 tahun lalu.
Delgado, yang waktu itu berusia 33 tahun, telah buron selama lebih dari 6 bulan. Ia dicari-cari karena dakwaan pembunuhan dokter gigi terkenal di Dallas bernama Kendra Hatcher pada September 2015.

Polisi Dallas, Texas, menuduh Delgado menyewa pembunuh bayaran terkait dengan kisah cinta segitiga yang kacau.
Dikutip dari NBC News pada Sabtu (2/9/20170, sekitar 98 persen orang dalam daftar Ten Most Wanted Fugitives adalah kaum pria.
Yang menarik, ada beberapa wanita dalam daftar itu yang kemudian menjalani hidup cukup bermanfaat dan terhormat setelah menjalani hukuman:

1. Angela Davis (1970)


Angela Davis yang saat itu berusia 26 tahun adalah seorang penggerak komunis terkenal yang dipecat dari jabatan asisten profesor filsafat UCLA.
Pemecatan dilakukan karena pistol yang dibelinya dipakai dalam pelarian tiga terdakwa pembunuhan bersenjata dari ruang sidang Marin County, California, pada Agustus 1970.
Semua terdakwa dan hakim pemimpin sidang tewas dalam tembak-menembak melawan polisi.
Davis ditangkap 2 bulan kemudian di sebuah hotel New York, tapi dibebaskan oleh juri dari dakwaan penculikan dan pembunuhan.
Menurut para juri, walaupun ia memiliki pistol yang dipakai dalam upaya pelarian, hal itu tidak serta-merta menjadikannya bertanggung jawab atas kematian dalam sidang.
Davis kemudian menjadi salah satu pegiat sosialis sekaligus intelektual publik paling dikenal di Amerika Serikat.
Ia bahkan pernah berkunjung ke Kuba, dan pada 1979, dianugerahi Penghargaan Perdamaian Lenin oleh Uni Soviet.
Davis dua kali mencalonkan diri menjadi wakil presiden Partai Komunis AS dan sekarang ini diakui sebagai profesor emeritus studi perempuan di University of California-Santa Cruz.

2. Bernardine Dohrn (1970)


Dohrn adalah seorang pemimpin gerakan Weather Underground yang dikenal juga dengan Weathermen.
Pada 1970, saat berusia 28 tahun, ia masuk dalam daftar buron sehubungan kegiatan radikal pada umumnya.
Dohrn didakwa dengan tuduhan huru-hara dan persekongkolan peledakan bom di Michigan. Ia sempat buron cukup lama.
Pada 1980, barulah Dorhn dan suaminya yang bernama William Ayers menyerahkan diri.
Saat menyerahkan diri, ia sudah tidak lagi berada dalam daftar karena hakim federal sudah menghentikan hampir semua kasusnya. Tapi ia mengaku bersalah atas dakwaan penganiayaan dengan kekerasan dan melanggar penjaminan.
Ia menjalani hukuman penjara selama 1 tahun dan kemudian bergabung dengan kantor pengacara Chicago.
Ia kemudian menjadi dosen hukum di Northwestern University dan menjadi pendiri Children and Family Justice Center di kampus terkenal itu.

3. Katherine Ann Power dan Susan Edith Saxe (1970)


Power dan Saxe pada saat itu berusia 21 tahun. Mereka adalah rekan satu asrama di Brandeis University.
Bersama dengan dua pria mantan narapidana, dua wanita itu kemudian ikut merampok bank di Boston. Saat menjalankan aksi, seorang mantan residivis yang bersama mereka menembak mati seorang anggota polisi Boston.
Saxe menjadi buronan hingga 1975 setelah dipergoki oleh seorang polisi Philadelphia (negara bagian Pennsylvania) yang mengenalinya berdasarkan foto FBI.
Ia menjalani masa hukuman penjara selama 7 tahun dan hidup biasa saja sejak dibebaskan.
Sementara itu, Power bebas berkeliaran selama lebih dari 2 dekade hingga akhirnya menyerah pada 1993 dan menjalani hukuman penjara selama 6 tahun.
Power kemudian menyelesaikan pendidikan sarjana ketika sedang dalam penjara. Sekarang ini ia diduga tinggal di sekitar Boston.

4. Donna Jean Willmott (1987)


Pada tahun itu, Donna Jean Willmott masih berusia 37 tahun. Ia dan suaminya, Claude Daniel Marks yang saat itu berusia 38 tahun, telah buron selama 2 tahun ketika dimasukkan dalam daftar FBI.
Pencantuman pada 1987 itu berkaitan dengan upayanya membantu pelarian separatis radikal Puerto Rico bernama Oscar López Rivera dari penjara federal.
Mereka menyerahkan diri pada 1994 dan mengaku bersalah. Selama buron, Willmott bekerja bersama dengan kelompok-kelompok pendampingan AIDS.
Ia kemudian menjalani 3 tahun penjara, sedangkan Marks menjalani hukuman selama 6 tahun.



Misteri di Balik Arsip Rahasia Vatikan

Vatican archive (0)

 Misteri dan intrik merupakan bagian dari Takhta Suci. Orang seringkali penasaran dengan apa yang digeluti para petinggi keagamaan di balik pintu-pintu tertutup. Demikian juga dengan harta karun yang konon ada dalam ruang-ruang di Vatikan.
Bahkan ada dugaan bahwa Paus memiliki bukti keberadaan mahluk angkasa luar (extraterrestrial) dan setan yang disembunyikan baik-baik dalam katakombe (gua bawah tanah). Namun, ternyata, rahasia berkas-berkas itu lebih realistis daripada yang diduga.

Karena alasan itu, seperti dikutip dari Ancient Origins pada Rabu (1/2/2017), rahasia itu malah lebih menarik. Ada surat-surat tulisan tangan dari para tokoh seperti Ratu Mary dari Skotlandia dan Abraham Lincoln, hingga dekrit pengasingan Martin Luther. Yang jelas, isi arsip-arsip itu cukup membuat mata membelalak.
Sifatnya yang menagawang itulah membuat isinya sangat menarik, sekaligus membuatnya dijaga ketat.
Sebenarnya, bukan bukti keberadaan alien yang dicoba disembunyikan dari mata orang luar, melainkan dokumen yang melibatkan keterlibatan oknum gereja pemerintahan Mussolini, atau bahkan gerakan anti-Semit yang digagas Hitler.

Archivum Secretum

Kebenaran tentang arsip-arsip rahasia bermula dari kesalahan penterjemahan bahasa Latin. Nama kumpulan arsip Vatikan adalah Archivum Secretum Apostolicum Vaticanum.
'Secretum' dalam bahasa Latin bukan berarti 'secret' atau 'rahasia' seperti yang disangka orang, tapi lebih tepat diterjemahkan sebagai 'personal' atau 'pribadi'.
Arsip-arsip itu sebenarnya terdiri dari surat-surat pribadi dan catatan-catatan historis para Paus sebelumnya selama 4 abad belakangan.
Kumpulan arsip itu dimulai oleh Paus Paulus V yang merasakan nilai penting sejarah korespondensi itu dan paham bahwa dokumen-dokumen itu harus dilestarikan.
Namun begitu, mentalitas pada Abad ke-17 adalah bahwa orang biasa tidak perlu mengintip pertukaran kata-kata antara para Raja dan kepala Gereja, sehingga arsip-arsip itu dikunci rapat-rapat.

Akses ke Arsip Pribadi

Baru pada 1881, Paus Leo XIII mengizinkan para peneliti untuk melihat sebagian isi arsip. Tapi, itu bukan hal yang gampang bagi seseorang untuk melihat dokumen tadi dan prosedurnya belum banyak berubah selama 200 tahun terakhir ini.
Yang jelas, jurnalis, mahasiswa, dan peneliti amatir tidak diberikan akses. Setelah pihak yang tertarik membuktikan dirinya sebagai cendekiawan serius, izin diberikan dan harus diperbarui setiap 6 bulan.
Untuk menuju tempat arsip, seperti kata O'Loughlin pada 2014, "Seorang cendekiawan harus masuk lewat Porta Sant'Anna, melewati para Pengawal Swiss, berjalan melewati Cortile del Belvedere, dan menunjukkan izinnya."

Setelah dipersilakan, cendekiawan itu harus menyebutkan dokumen tertentu yang ingin mereka telaah dan hanya boleh menelaah 3 dokumen per hari.
Jadi, cendekiawan itu hanya boleh menelisik katalog isi arsip dan memilih artikel yang ada dalam katalog bertuliskan tangan dalam bahasa Italia atau Latin.
Katalog-katalog itu sendiri cukup menantang karena arsip-arsip di sana, seperti kata Keyser (2015), "tersusun dalam rak sepanjang 80 kilometer dengan dokumen-dokumen yang bertarikh hingga Abad ke-8."
"Jika dalam beberapa menit mereka sadar bahwa apa yang dicari tidak ada dalam folder yang diminta, mereka terpaksa pulang. Ini merupakan tantangan bagi para sarjana yang terbatas waktunya atau mereka yang datang dari tempat jauh."
Komputer diizinkan, tapi fotografi tidak boleh, sehingga para pakar harus mengandalkan kemampuan mencatat dan mengertik mereka.

Harta Karun Sejarah

Bagi seseorang yang cukup beruntung mendapatkan akses ke Arsip Vatikan, ada baiknya untuk mencari sejumlah harta karun seperti berikut ini:
- Gulungan 60 meter berisi catatan pengadilan terhadap Knights Templar yang berlangsung selama beberapa tahun sejak 1307.
- Inter caetera, dekrit kepausan terbitan Paus Alexander VI pada 1493 yang membagi dunia menjadi dua pihak, Spanyol dan Portugis.
- Sepucuk surat dari Michelangelo kepada Paus Julius II
- Dekrit kepausan 1521 oleh Paus Leo X yang mengasingkan Martin Luther
- Petisi 1530 dari Raja Henry VIII kepada Paus Clement VII yang meminta pembatalan pernikahan sang raja dengan Catherine dari Aragon dengan menyertakan tandatangan dan segel dari 80 ksatria dan imam Inggris. Paus menolak petisi itu.


- Sepucuk surat untuk Paus Sixtus V dari Ratu Mary di Skotlandia yang memohon kepada Gereja untuk turut campur sesaat sebelum hukuman mati baginya.
- Beberapa catatan terkait peradilan terhadap Galileo pada 1633.
- Sepucuk surat dari Paus Innocent X dari Ibu Suri Helena Wang dari China -- yang memeluk agama Katolik. 
- Sepucuk surat dari Paus Clement XII kepada Dalai Lama VII yang memohon perlindungan bagi para misionaris Fransiskan di Tibet.
- Surat-surat tahun 1863 dari Abraham Lincoln dan Jefferson Davis dalam upaya meminta Paus Pius IX berpihak kepada kubu Union atau Konfederasi dalam Perang Sipil Amerika Serikat. Dua pemimpin Amerika itu bukan Katolik.

Paus Pius XII

David Kertzer, ahli sejarah dari Brown University, berhasil memeriksa dokumen dari masa Paus Pius XI (1922 - 1939).
Ia menyimpulkan bahwa Paus "membuat kesepakatan dengan Mussolini untuk melindungi kepentingan Gereja asalkan tutup mulut tentang anti-Semit yang disokong negara, suatu kesimpulan yang berseberangan dengan pengakuan Gereja", demikian menurut O'Loughlin (2014).
Beberapa kelompok menekan Paus Fransiskus untuk membeberkan semua isi terkait dengan Paus Pius XII (1939 – 1958) agar dunia akhir mengetahui dengan pasti keterlibatannya dengan Nazi.
Ada beberapa yang mengatakan bahwa ia mendukung Hitler, serupa dengan kesepakatan Gereja dengan Mussolini. Sebagian lagi mengatakan bahwa Paus menentang Nazi dan membantu menyembunyikan kaum Yahudi dan pihak-pihak lain yang menjadi sasaran Nazi.
"Orang bicara, para cendekiawan bicara. Adakah yang masih sengaja disembunyikan karena tidak terlalu nyaman menurut pandangan Gereja?" kata Kertzer.


Walau begitu, Kertzer mengakui bahwa Arsip Rahasia dikelola oleh para profesional dan, menurut O'Loughlin (2014), "ada penghargaan terhadap keilmuan serius tentang sejarah."
Pada 2012, sebagai bagian dari perayaan 400 tahun arsip-arsip itu, ada 100 dokumen yang dibeberkan kepada publik melalui pameran bertajuk "Lux in Arcana".


Misteri Anak Hilang yang 38 Tahun Mencekam AS Akhirnya Terkuak

36 tahun hilang Etan Patz belum juga ditemukan

Etan Patz kali terakhir terlihat pada Jumat 25 Mei 1979. Pagi itu, bocah 6 tahun itu tak diantar menuju ke halte bus sekolah yang jauhnya dua blok dari tempat tinggalnya.
Ia pergi mengenakan pakaian serba biru: jaket, sepatu, topi dari Eastern Airlines, dan tas kain dengan pola gajah sirkus berwarna putih. Ia juga membawa mobil-mobilan Matchbox koleksinya.

Jam demi jam berlalu, sekitar pukul 15.30 Etan belum juga pulang dari sekolah. Sang ibu, Julie lantas menelepon rumah Chelsea Christina Altman, teman dekat putranya yang rumahnya di seberang jalan.
Gadis cilik itu mengaku sudah menyediakan tempat duduk untuk sahabatnya itu, namun Etan tak muncul di bus. Ia juga tak datang ke sekolah.
Tak seperti anak hilang lain yang jarang mendapat perhatian publik, kasus Etan menjadi isu nasional. Ramai dikabarkan media. Salah satunya berkat upaya sang ayah, Stanley Patz, seorang fotografer yang menggunakan koleksi foto hasil jepretannya untuk mencari putranya.
Etan yang tak diketahui keberadaannya dinyatakan meninggal dunia pada 2001. Jasadnya --hidup atau mati-- tak pernah ditemukan.

Baru-baru ini, kasusnya kembali mengemuka. Juri di Pengadilan New York menyatakan, terdakwa Pedro Hernandez bersalah atas kejadian yang menimpa Etan Patz.
Pria tersebut diduga merupakan otak penghilangan nyawa dan penculikan bocah tersebut.
Kasus pembunuhan Patz terus menjadi 'misteri abadi' Kota New York selama 38 tahun.
Hernandez saat ini telah berusia 56 tahun. Ia dinyatakan bersalah setelah sembilan orang juri mencapai kata sepakat usai berdiskusi setelah melalui dua persidangan.
Hernandez diketahui bekerja di toko Clerk yang dekat dengan rumah Etan. Dalam persidangan pria tersebut akhirnya mengaku mengajak Etan ke ruang bawah tanah di rumahnya lalu mencekiknya.
Saat kejadian, Hernandez mengaku berada di bawah pengaruh alkohol.


Kendati Hernandez sudah mengaku, tim pembela hukumnya mengatakan tidak mempercayai pengakuan sang klien. Pasalnya, Hernandez mengalami masalah mental dan kesulitan intelektual.
Oleh sebab itu, dalih mereka. terkadang Hernandez tidak bisa membedakan antara khayalan atau fantasi dalam pikirannya atau realitas yang terjadi dalam hidupnya.
"Sangat dicurigai penyelidik Kepolisian memberikan pengaruhnya dan memanfaatkan rendahnya IQ (Pablo Hernandez)," ujar tim pembela hukum seperti dikutip dari BBC, Rabu (15/2/2017).

Di samping itu, tim pembela hukum Hernandez menyebut, indikasi  kliennya menderita gangguan mental kuat terlihat kala polisi sedang melakukan pemeriksaan. Mereka mengatakan, ada di satu hari pemeriksaan berlangsung dengan waktu begitu panjang, akibatnya Hernandez sampai stres dan berlaku seperti bayi menangis meringkuk di lantai dan meminta pulang.
Tim pembela hukum semakin yakin Hernandez tak bersalah, karena di persidangan sama sekali tidak ada bukti yang memberatkan Hernandez. Jejak mau pun jasad Etan pun tak pernah ditemukan hingga saat ini.
Meski demikian, Jaksa Distrik Manhataan, Cyrus Vance mengatakan, pengakuan pelaku sudah cukup membuat misteri ini terpecahkan. Hal itu pun melegakan seluruh AS.
"Hilangnya Etan Patz menghantui keluarganya di New York dan seluruh negara selama kurang lebih empat dekade," ucap Vance.
"Dari semua juri telah menghapus semua keraguan mereka menyatakan Pedro Hernandez sebagai pelaku penculikan dan pembunuhan anak yang hilang itu," sebut dia.
Etan hilang saat berjalan ke halte bus di hari pertamanya sekolah di wilayah Lower Manhattan pada 25 Mei 1979 lalu.
Presiden AS Ronald Reagen pada 1983 bahkan mendeklarasikan 25 Mei tiap tahunnya sebagai hari anak hilang di AS.


Kasus Etan mengubah cara dan pendekatan perawatan serta penjagaan anak di New York dan AS.
Sebab, ketika kasus ini berlangsung seluruh negara mencari Etan. Bahkan, ia menjadi anak pertama di AS yang pengumuman pencariannya dipasang di kemasan susu seluruh negara.
Orang tua Etan pun menyerukan agar seluruh negara memakai penanda jari di kelas-kelas. Hal ini untuk mengetahui apakah sang anak sudah berada di sekolah atau belum.


7 kecelakaan pesawat paling tragis di dunia

Rupanya banyak kecelakaan pesawat dahsyat yang terjadi di dunia hingga sekarang dan menewaskan ratusan orang ini. Penyebabnya dari kerusakan sistem hingga tabrakan sesama pesawat.

Berikut adalah 5 Kecelakaan Pesawat Paling Parah Sepanjang Masa menurut situs International Business Times:


1. Tabrakan pesawat KLM 4805 dan Pan Am 1736 pada 1977

Kecelakaan Pesawat Paling Parah Sepanjang Masa


Tabrakan pesawat KLM 4805 milik Belanda dengan Pan Am 1736 milik Amerika Serikat di Bandara Los Rodeos yang sekarang dikenal dengan Bandara Tenerife Utara, Spanyol pada 27 Maret 1977. Kecelakaan tersebut terjadi lantaran salah komunikasi di bandara kecil itu yang menyebabkan kedua pesawat Boing 747 tersebut akhirnya bertabrakan.

Ini merupakan kecelakaan dengan korban jiwa terbesar sepanjang masa. Pesawat KLM berpenumpang 335 orang dan Pan Am ada 396 orang. Total penumpang dan awak pesawat yang meninggal mencapai 583 orang.


2.Pesawat Japan Airlines 123 pada 1985

Kecelakaan Pesawat Paling Parah Sepanjang Masa

Pesawat Japan Airlines juga pernah mengalami kecelakaan. Pesawat dengan rute Tokyo-Osaka ini mengalami masalah dengan sistem mekanismenya pada 12 Agustus 1985. Pesawat milik maskapai penerbangan Jepang ini hilang dari radar di sekitar Gunung Takamagahara, Jepang.

Dengan membawa penumpang dan awak kabin sebanyak 524 orang. 505 Orang dari 509 penumpang dan seluruh kru pesawat yang berjumlah 15 orang tewas, jadi total penumpang yang tewas dalam insiden ini sebanyak 520 orang.


3.Pesawat Kazakhstan Airlines 1907

Kecelakaan Pesawat Paling Parah Sepanjang Masa
Pesawat milik Kazakhstan dan Arab Saudi ini mengalami tabrakan di dekat desa Charkhi Dadri, sebelah barat New Delhi, India. Peristiwa ini terjadi pada 12 November 1996. Saat kejadian, pesawat Saudi Arabian Airlines 763 baru saja mendarat di New Dlhi, sedangkan Kazakhstan Airlines 1907 baru akan berangkat dari bandara yang sama.

Jumlah penumpang yang tewas ada 349 orang. Kesalahan terjadi pada pilot Kazakhstan Airlines, dimana dia tidak lancar berbahasa Inggris sehingga terjadi salah komunikasi dengan operator kontrol lalu lintas udara.


4.Turkish Airlines 981 pada 1974

Kecelakaan Pesawat Paling Parah Sepanjang Masa

Pesawat Turkish Airlines 981 mengalami kecelakaan diluar Paris pada Maret 1974. Ketika peristiwa tersebut terjadi, sekitar 346 orang dalam pesawat tewas. Para penyelidik mengatakan pesawat tersebut mengalami gangguan pada bagian kargo dimana kargo McDonnell Douglas DC-10 tidak berfungsi sehingga menyebabkan dekompresi pada mesin. Seharusnya kargo pesawat milik maskapai Turki ini di desain ulang dan sistem pengunciannya juga diperbarui.


5.Pesawat Saudi Arabian 163 pada 1980

Kecelakaan Pesawat Paling Parah Sepanjang Masa

Pesawat milik Arab Saudi ini terbakar saat baru saja terbang dari Bandara Internasional Riyadh, Arab Saudi pada 1980. Pesawat ini hendak mendarat darurat ketika api membakar pesawat tersebut. Ada 287 penumpang dan 14 kru pesawat yang meninggal akibat kejadian ini.

Mereka dikabarkan tewas lantaran menghirup asap di pesawat itu. Penyebab kebakaran pesawat ini lantaran ditemukannya dua kompor butane. Kompor butane itu merupakan barang ilegal untuk dibawa di pesawat. Hal ini membuat banyak maskapai penerbangan merevisi ulang prosedur keselamatan pesawat.

6. Korean Airlines Penerbangan 007, 1983


Pesawat Korean Airlines Penerbangan 007 sedang dalam perjalanan dari New York ke Seoul dengan transit di Anchorage, Alaska. Akibat kesalahan sistem navigasi, penerbangan dari Anchorage menuju Seoul menyimpang sedikit ke Utara, tidak lama setelah lepas landas.

Setelah menyadari melalui jalur yang salah, kru pesawat mencoba mengembalikan ke jalur yang benar. Saat itu, pesawat berada di atas pangkalan militer Uni Soviet. Korean Airlines 007 memang tak seharusnya melewati pangkalan Soviet, melainkan melewati Samudra Pasifik dan Jepang.

Tragisnya hubungan kedua negara adidaya itu (AS dan Uni Soviet) sedang tidak baik. Radar Uni Soviet mengira bahwa Korean Airlines 007 adalah pesawat mata-mata Amerika Serikat. Soviet lalu mengirim beberapa pesawat Sukhoi Su-15 untuk menembaknya. Setelah ditembak, api menyala di bagian belakang pesawat. Kemudian, pesawat itu tidak seimbang dan menjadi dua bagian. Pesawat lalu jatuh ke laut Okhatsk 12 menit kemudian. Peristiwa ini menewaaskan 240 penumpang dan 29 awak. Kecelakaan ini merupakan yang terbesar dalam sejarah Korea Selatan.


9. American Airlines Penerbangan 191, 1979



American Airlines Penerbangan 191 adalah sebuah pesawat Mcdounnall Douglas DC-10 yang jatuh di kompleks Chicago. llinois, Amerika Serikat saat hendak lepas landas dari Bandara Internasional O’Hare pada 25 Mei 1979. Kecelakaan ini menewaskan seluruh penumpangnya yang berjumlah 258 orang dan 13 awak ditambah 2 orang di darat, dan hingga kini merupakan kecelakaan pesawat terbesar dalam sejarah Amerika Serikat.

Pesawat tersebut sedang dalam perjalanan dari Chicago menuju Los Angeles dan telah bersiap untuk lepas landas. Saat lepas landas (tepatnya ketika rotate – menaikan hidung pesawat), mesin kiri pesawat terayun-ayun dan terlepas. Ketika terlepas, mesin tersebut mengenai bagian depan sayap dan merusak sistem hidrolik pesawat secara keseluruhan.

Ketika menyadari apa yang terjadi, pilot melambatkan kecepatan pesawat. Pesawat tersebut menjadi miring ke kiri dan jatuh di lapangan kosong dekat tempat parkir trailer di ujung landasan. Puing-puing mesin kiri pesawat ditemukan berceceran di landasan pacu sesaat setelah pesawat tersebut jatuh.