Kisah Misteri Dari Monumen Terkenal Di Dunia Yang Belum Terpecahkan

"Kisah Misteri Dari Monumen Terkenal Di Dunia Yang Belum Terpecahkan" - di dunia ini begitu banya terdapat peninggalan berupa monumen ataupun situs kuno yang berfungsi sebagai peringatan tokoh, mengenang peristiwa bersejarah, tempat pemujaan dan lain sebagainya. Hal tersebut diyakini sebagai peninggalan sejarah yang kelak dapat diwariskan kepada generasi berikutnya. Namun karena sedikitnya informasi ataupun literatur banyak situs ataupun monumen yang meninggalkan misteri belum terpecahkan hingga sekarang. Penasaran monumen ataupun situs apa saja, dimana saja dan bagaimana misterinya? Berikut informasinya, semoga bermanfaat. 


Kastil Koral, Amerika Serikat


Kastil Koral adalah kumpulan monumen yang terbuat dari bahan batu koral berbagai ukuran. Monumen batu ini dibuat oleh seorang pria keturunan Amerika-Latvia bernama Edward Leedskalnin di daerah Hamstead, Florida pada tahun 1920.  Kastil koral memiliki disain yang mengadopsi gaya arsitektur megalithikum. Yang menjadi misteri dan pertanyaan banyak orang tentang kastil koral ini adalah bagaimana cara orang menyusun batu-batu besar seberat 4 ton tersebut menjadi sebuah struktur yang solid.


Leedskalnin membangun sendiri keseluruhan struktur di sana. Dia bahkan sempat memindahkan lokasi monumen-monumennya ke lokasi lain sendirian. Ketepatan susunannya begitu luar biasa. Bahkan saat badai Andrew kategori 5 (badai Andrew paling parah) menerjang, tak satu pun monumen batu buatan Leedskalnin yang bergeser dari tempatnya. Ia juga membuat sebuah gerbang batu dengan keseimbangan yang begitu sempurna sampai anak kecil pun bisa membuka gerbang itu hanya dengan dorongan jari. Entah bagaimana pria ini membuatnya hingg seperti itu. Padahal Leedskalnin dikenal sebagai pria yang tidak mengenyam pendidikan. Bahkan orang sekaliber Albert Einstein pun belum mampu memecahkan pembuatan Kastil Koral Leedskalnin. Ada yang mengatakan jika dalam pembuatannya, Leedskalnin menggunakan perhitungan matematis, mengunakan magnet, sihir sampai dengan bantuan alien. Dari kesemua teori tersebut belum ada satupun yang dapat dibuktikan secara ilmiah.

Stonehenge, Inggris


Bagi pecinta misteri dunia pasti sudah tidak asing lagi dengan namanya Stonehenge. Stonehenge merupakan bangunan yang terdiri dari deretan batu-batu raksasa yang terletak di Inggris. Situsini sempat diduga sebagai pusat ritual keagamaan, simbol perdamaian, sampai peninggalan alien. Asal-usul Stonehenge memang tak jelas. Tidak ada artefak atau bukti apapun yang mendukung teori ini. Walaupun tak diketahui bagaimana sesungguhnya Stonehenge dibuat, tetapi bukti terbaru dari para peneliti menunjukkan kalau deretan batu raksasa terebut tidak didirikan dalam semalam seperti yang selama ini dirumorkan, tetapi dalam beberapa tahap yang berlangsung selama ratusan tahun. Tetapi misteri siapa pembuatnya masih belum terpecahkan.

Monumen Yonaguni, Jepang


Monumen Yonaguni merupakan salah satu formasi bebatuan raksasa yang ditemukan di dasar laut sekitar Pulau Yonaguni, Jepang. Struktur monumen ini sekilas mirip dengan piramida berundak bangsa Inca dan Maya. Kemiripan tersebut tentunya menimbulkan spekulasi bahwa monumen ini merupakan batu utuh yang dibuat oleh manusia, namun ada pula yang mengatakan jika monumen ini terbentuk karena alam. Namun pastinya sendiri masih menjadi perdebatan dan penelitian para ahli.


Teori yang paling populer mengenai situs Yonaguni ini mengatakan kalau monumen ini dulunya berada di daratan. Tetapi kemudian tenggelam setelah peristiwa banjir besar yang menenggelamkan sebagian daratan di bumi ribuan tahun lalu. Dipercaya jika situs tersebut merupakan peninggalan kebudayaan Mu, sebuah peradaban utopis dalam dalam legenda yang hancur karena tersapu gelombang seperti kebudayaan Atlantis.

Patung Moai Pulau Easter, Chili


Pulau Paskah merupakan sebuah pulau yang terdapat di bagian selatan Samudera Pasifik, dan tergabung daam teritorial wilayah negara Chili. Pulau yang termasuk dalam daftar situs warisan dunia UNESCO ini merupakan salah satu pulau paling misterius di dunia. Pulau ini menyimpan ratusan patung raksasa yang berusia sekitar 400 tahun. Patung yang disebut Moai ini jumlahnya kurang lebih sekitar 600 buah yang tersebar di seluruh pulau.


Patung yang kebanyakan banyak sekali tanda tanya yang melingkupi situs megalitikum ini. Tak ada yang tahu apa arti dari kata moai, siapa pembuatnya, apa fungsinya, atau kenapa patung-patung tersebut ditinggalkan begitu saja. Pada beberapa patung terdapat beberapa huruf hieroglif yang dipercaya dapat menjawab semua pertanyaan tentang keberadaan patung Moai. Namun sampai sekarang para arkeolog belum mampu menguraikan huruf-huruf tersebut untuk bisa dibaca. Selain itu tak diketahui bagaimana cara pembuat patung moai mendistribusikan pahatan dari batu monolit dengan berat berton-ton tersebut ke seluruh pulau. Pasalnya batu monolit yang digunakan untuk membuat Moai hanya ada di daerah Rano Raraku dan di seluruh pulau tidak ditemui artefak alat angkut apapun.

Situs Kota Kuno Zimbabwe Raya, Zimbabwe


Zimbabwe Raya merupakan reruntuhan kota kuno yang ada di negara Zimbabwe. Kota kuno yang merupakan bekas ibukota kerajaan Zimbabwe ini terletak 30 kilometer dari kota Masvingo. Kerajaan Zimbabwe sendiri merupakan kerajaan dengan kebudayaan kuno yang terletak di wilayah sabana seluas 722 hektar dari tahun 1100-1400. Wilayah sekitarnya dikelilingi tembok setinggi lebih dari lima meter, semuanya dibuat tanpa bahan semen atau campuran beton.

Reruntuhan kota tua ini merupakan struktur terbesar dan tertua yang pernah ditemukan di bagian selatan Afrika. Dahulunya daerah yang sudah berusia 900 tahun ini selain sebagai pusat pemerintahan juga merupakan daerah yang kaya akan tambang emas. Legenda masyarakat setempat mengatakan jika situs ini dulunya juga sebagai ajang bermain dari para raksasa. Namun hal tersebut tidak dapat dibuktikan secara ilmiah. Yang menjadi misteri dalam situs ini adalahnya tidak diketahuinya kenapa situs pusat perekonomian kerajaan Zimbabwe tersebut ditinggalkan oleh penduduknya. Sejumlah teori yang dikemukakan para ahli meliputi persediaan sumber daya alam yang semakin menipis, kondisi politik, sampai perubahan iklim, namun belum terbukti secara ilmiah. Selain itu situs struktur raksasa dengan arsitektur megah yang dibuat dengan teknologi tergolong sangat maju untuk zamannya ini juga merupakan tempat pertikaian, ajang rasisme dan diskriminasi.

Chavin de Huantar, Peru


Nama situs kuno Chavin de Huantar di Peru memang tidak seterkenal dan sepopuler situs Machu Picchu yang sama-sama berada di Peru juga. Namun situs ini juga termasuk dalam daftar warisan dunia yang dikeluarkan oleh UNESCO. Chavin de Huantar terletak di lembah pegunungan Andes, merupakan pusat peribadatan berskala besar yang difungsikan sejak abad 15 SM sampai abad 5 SM. Mungkin bisa dikatakan seperti Ka'bah pada zaman kuno. Kemungkinan besar manusia dari berbagai budaya dan kerajaan yang wilayahnya meliputi seluruh Peru modern dan negara-negara di sekitarnya berkunjung ke sini untuk berziarah dan memanjatkan doa.


Situs kuno ini merupakan situs bersejarah pra-Inca yang tertua dan paling dikenal. Situs ini dipenuhi karya seni pahat, arsitektur, dan interior yang menunjukkan keunggulan teknologi bangsa pembuatnya. Penyebab situs pusat keagamaan yang sangat besar ini ditinggalkan oleh penduduknya masih misteri. Beberapa teori berkembang, salah satunya adalah kemunduran dari bangsa Chavin, bangsa yang membuat dan meninggali situs ini di masa lalu. Selain itu, teori lain mengatakan jika dulunya di daerah situs ini ada perang saudara, perebutan kekuasaan, serta bencana alam dahsyat yang membuat situs ini hancur.

Georgia Guidestones, Amerika Serikat


Georgia Guidestones merupakan salah satu situs paling misterius yang ada di muka bumi. Monumen yang terletak di puncak tertinggi Elbert Country ini memiliki ukuran yang terbilang kecil ketimbang monumen prasejarah peninggalan budaya megalithikum lainnya. Namun keberadaan situs ini menjadi ajang pembicaraan dan perdebatan para pecinta teori konspirasi sampai sekarang.


Monumen ini terdiri dari empat buah lempeng granit berukuran besar bertuliskan pesan dalam delapan bahasa, antara lain bahasa Arab, Yunani kuno, Sansekerta, piktograf Babilonia kuno, dan hieroglif. Isinya adalah sepuluh pesan yang ditujukan untuk seluruh umat manusia yang intinya adalah saran untuk (1) menciptakan sebuah pemerintahan universal yang mengatur seluruh dunia dalam satu tatanan milik bersama, (2) menjaga keseimbangan antara populasi manusia dan alam (dengan menjaga jumlah penduduk dunia agar tidak lebih dari 500.000.000 penduduk), (3) peradaban yang berdasarkan kejujuran, kebaikan, dan supremasi hukum yang tidak berpihak, serta (4) spiritualitas dalam menjalani kehidupan. Lokasinya sendiri di sisi bukit yang sejajar dengan posisi astronomi bulan, matahari, dan bintang utara pada waktu tertentu.


Karena misteriusnya monumen ini juga sering disebut dengan nama Stonehengenya Amerika. Tidak diketahui siapa yang membuat monumen dengan delapan bahasa berbeda ini. Ada yang menyebutkan kalau pembuat Georgia Guidestones adalah kelompok rahasia yang merencanakan tatanan dunia baru, pemuja setan, dan penyembah matahari. 

Stonehenge Danau Michigan, Amerika Serikat


Selain Georgia Guidestone yang dikatakan Stonehenge Amerika, di Amerika juga ada Stonehenge lainnya yaitu Stonehenge danau Michigan. Situs ini berbentuk lingkaran dengan beberapa batu yang tersusun membentuk formasi tertentu. Situs lingkaran misterius ini ditemukan di danau Michigan ketika para arkeolog bermaksud menelusuri puing kapal yang ada di sana.


Misteriusnya lagi dalam situs ini juga terdapat sebuah batu yang terletak di bagian luar lingkaran menampilkan lukisan hewan yang menyerupai mastodon, hewan kuno yang karakteristik fisiknya seperti gajah. Hewan ini sudah punah setidaknya 10.000 tahun lalu. Bisa dibayangkan bukan teman, jika benar lingkaran misterisu tersebut berasal dari zaman dimana Mastodon masih hidup, bisa dipastikan jika situs misterius ini merupakan situs prasejarah tertua di dunia yang ditemukan di bawah air. 

Gobekli Tepe, Turki


Gobekli Tepe merupaka situs arkeologi yang ditemukan di wilayah pegunungan Semenanjung Anatolia, Turki. Diperkirakan struktur batuan megalitikum ini usianya bahkan lebih tua daripada struktur batu pertama di Stonehenge, Inggris. Berdasarkan piktogram-piktogram hewan di batu-batu Gobekli Tepe, para ahli berpendapat kalau tempat ini dulunya adalah semacam altar pemujaan untuk arwah orang-orang yang sudah meninggal.


Yang menjadikan tempat ini misterius adalah fakta bahwa struktur megalitikum baru muncul pada masa ketika manusia prasejarah sudah meninggalkan pola hidup nomaden. Tetapi sejumlah bukti mengindikasikan kalau bangunan ini dibangun oleh manusia prasejarah yang masih menganut pola hidup berburu dan berpindah-pindah. Selain itu, tiga buah lingkaran batu yang menjadi bagian Gobekli Tepe sengaja dibuat terkubur dalam tanah. Tak diketahui apa tujuannya. Yang pasti masih banyak areal sekitar Gobekli Tepe yang masih menunggu untuk digali dan ditemukan.


Sumber : http://www.anehtapinyata.net

0 komentar:

Posting Komentar