Fakta Tentang Agnostik

 
Hasil gambar untuk fakta agnostic 
 
Agnostik sebenarnya bukanlah atheis, hanya biar mudah, orang2 bilang agnostik=atheis. Agnostik itu menganggap Tuhan ada tapi kemungkinannya kecil, seperti layaknya legenda Dewa2 Yunani dari para filsuf.

Agnostik tidak punya otoritas atau hukum secara religi. Untuk pedoman adalah kesimpulan atas pemikirannya sendiri atau bisa juga mengambil pengalaman dari orang lain yang dianggap bijak.

Agnostik hanya meyakini perbuatan antara patut dan tidak patut, mereka tidak mengenal dosa. Hukuman hanya diberikan untuk perbuatan tidak patut dengan tujuan untuk menghindari atau memperbaiki, jadi bukan menganggap bahwa orang jahat harus menderita (berdosa) lalu hukumannya adalah neraka.

Agnostik walaupun tidak mengenal perbuatan dosa atau tidak berdasarkan agama, mereka tidak cenderung akan melakukan apapun seperti membunuh. Mereka tetap dalam lubuk hatinya ada rasa takut dan rasa tidak nyaman jika membunuh.

Agnostik menganggap Injil bukan inspirasi dari Allah, tapi sebagai legenda sejarah awal dan tidak akurat, ajaran moral terkandung di dalamnya kadang baik, kadang sangat buruk.

Agnostik tidak percaya Tuhan, maka mereka tidak percaya Yesus sebagai Tuhan. Mereka hanya menempatkan Yesus sama dengan Buddha, Socrates, atau Abraham Lincoln. Kelahiran Yesus dari Bunda Maria dianggap sebagai mitologi seperti Zoroaster dikatakan terlahir dari seorang perawan; Ishtar, the dewi Babylon, yang disebut sebagai the Holy Virgin/Perawan Suci.

Agnostik secara moralitas akan sama dengan orang beragama lainnya dalam sosialisasi dengan masyarakat seperti orang yang mencintai tetangganya, yang sangat bersimpati terhadap penderitaan, dan yang sangat menginginkan agar dunia bebas dari kebuasan dan kebencian yang jaman sekarang ini diabaikan.

Agnostik tidak percaya akan jiwa, tapi bukan berarti materialis. Mereka menganggap jiwa dan materi adalah hanya sebagai simbol, bukan sesuatu yang eksis.

Agnostik tidak percaya akan adanya Akhirat, Surga, atau Neraka. Mereka tidak percaya akan adanya kehidupan setelah mati. Namun mereka akan percaya kalau memang ada bukti yang memadai.

Agnostik tidak pernah takut pada pembalasan Tuhan karena menolak-Nya. Karena mereka juga menolak Zeus, Jupiter, Odin, dll. Agnostik yakin bahwa sebagian besar umat manusia tidak percaya Tuhan tidak menderita hukuman yang nyata karenanya. Dan jika memang ada Tuhan, mereka anggap Tuhan tidak akan merasa tak nyaman karena ditolak eksistensinya.

Agnostik tidak percaya akan adanya "keindahan" dan "harmoni". Binatang saling memakan, tidak ada juga keindahan jika melihat cacing pita. Jika berkaitan dengan keindahan bintang2 di langit, bintang2 bisa meledak sewaktu2 dan menghancurkan sekitarnya. Keindahan adalah hal yang subyektif tergantung dari mata orang memandang.

Agnostik tidak percaya akan mukjizat dan wahyu. Mereka menganggap itu hanyalah legenda.

Agnostik menganggap bahwa nafsu rendah dan jahat tdak dapat ditolak, tapi mereka tidak menemukan bahwa agama2 menolaknya. Sebaliknya, malah disucikan, dan memungkinkan orang untuk mentolerirnya tanpa rasa sesal. Seperti dogmatis jaman dulu, orang beragama akan menganggap benar jika membunuh dan membakar orang yang tidak percaya, begitu juga dengan paham komunisme jaman dulu.

Agnostik percaya hidup pasti mempunyai tujuan walaupun tidak pasti akan mencapainya. Orang yang memerlukan agama untuk menekankan tujuan hidupnya sendiri adalah orang yang ketakutan, dan sebagai orang yang mencari jalan aman, meski mengakui juga bahwa kekalahan bukan merupakan hal yang tak mungkin.

Agnostik menganggap moralitas adalah sebab utama adanya kebahagiaan di dunia ini. Seperti perkawinan dan kesetiaan, mereka tetap menjunjung hal ini.

Agnostik menjalankan semuanya tidak hanya dengan logika, tapi juga emosi, perasaan, dan keinginan.

Agnostik menganggap semua agama adalah dogma karena ada hukuman/penderitaan bagi yang bersalah bukan dengan tujuan untuk memperbaiki.

Agnostik menganggap komunisme adalag dogma baru yang maut dan banyak melibatkan hukuman, oleh karena itu mereka menentang komunisme.

Agnostik menganggap dari segi etika agama dapat sejalan dengan sains, tetapi ketika berbicara dogma, sudah pasti bertolak belakang karena tidak ada bukti.

Agnostik akan benar2 percaya Tuhan itu ada kalau tiba2 mereka mendengar suara dari langit yang bisa memprediksikan mereka dalam 24 jam mendatang, termasuk kejadian2 yang sangat tidak mungkin, dan jika itu betul, mereka akan percaya akan intelegensi superhuman. Dan setahu mereka, itu tidak pernah ada.
 
 
 http://suryasadikin.blogspot.co.id/2008/12/fakta-tentang-agnostik.html

0 komentar:

Posting Komentar