Aksi yang dilakukan tentara-tentara ini memang terkadang mustahil. Berikut lima tentara kuat sejagat:
Audie Murphy
Pada 1942, ketika umurnya masih 16 tahun, Audie Murphy melamar untuk menjadi anggota Marinir Amerika Serikat. Namun, dengan tinggi sekitar 1,6 meter, semua orang hanya menertawakannya. Alhasil, Murphy mencoba melamar menjadi Angkatan Udara. Tetapi, dia kembali ditertawakan.
Terakhir, Murphy mencoba melamar di keanggotaan Angkatan Darat dan ternyata dia diterima. Awalnya karir Murphy tidak semulus yang dia bayangkan. Dia jatuh pingsan saat menjalani setengah latihan dan membuat satuannya ingin memindahkan dia ke bagian juru masak. Tetapi, Murphy langsung menolak dan ingin berperang. Akhirnya dia dikirim ke medan perang.
Saat invasi ke Italia, Murphy mendapat promosi menjadi kopral lantaran kemampuan menembaknya. Dia kemudian dikirim ke selatan Prancis pada 1944 untuk menghadapi tentara Jerman. Ketika itu, salah seorang tentara Jerman yang pura-pura menyerah tiba-tiba menembak rekannya.
Alhasil, Murphy menjadi sangat marah dan membunuh semua tentara Jerman yang ada di lokasi itu. Dia kemudian menggunakan senjata dari para tentara Jerman yang tewas untuk membunuh lawan yang ada sekitar 90 meter dari tempat itu. Dia juga berhasil menumpas dua orang yang mengoperasikan senapan mesin dan sekelompok penembak jitu.
Lelaki kelahiran 20 Juni 1925 ini kemudian menerima medali Distinguished Service Cross, yakni medali tertinggi kedua dalam kemiliteran yang diberikan kepada tentara Amerika Serikat, dan mengangkat Murphy sebagai komandan peleton. Hal ini tentu saja membuat semua orang meminta maaf kepada dia lantaran sebelumnya memanggil di kerdil.
Alvin York
Alvin Cullum York lahir di Negara Bagian Tennessee, Amerika Serikat, pada 13 Desember 1887. Dia dikenal dengan julukan Sersan York dan menjadi salah satu tentara Amerika paling berjasa selama Perang Dunia I.
Dia mendapat Medali Kehormatan setelah berhasil menghancurkan lokasi senapan mesin milik pasukan Jerman, mengambil 32 senapan mesin, membunuh 28 tentara Jerman, dan berhasil menangkap 132 tentara Jerman lainnya. Kejadian ini berlangsung saat Amerika Serikat memimpin peperangan di Hutan Argonne, Prancis.
Namun, kepahlawanan York tidak diketahui oleh media di Amerika, bahkan di tempat asalnya Tennessee, sampai akhirnya kisah York dimuat surat kabar Saturday Evening Post pada 26 April 1919. Dia meninggal pada 2 September 1964.
Jack Churchill
Kapten Jack Malcolm Thorpe Fleming Churchill lahir pada 16 September 1906. Komandan sekutu Perang Dunia II ini mendapat julukan Petarung Jack Churchill. Ini lantaran dia dikenal gila dalam sejarah peperangan.
Dia rela mengambil tugas sebagai komando tanpa peduli apa yang sebenarnya menjadi tugasnya. Namun, ini karena dia tahu bahwa hal itu terdengar berbahaya dan memang menyenangkan. Dia juga dikenal sebab mempunyai semboyan 'Setiap petugas yang pergi ke medan perang tanpa pedangnya sama saja seperti tidak berpakaian'.
Pada Perang Dunia II dia berhasil menangkap 42 tentara Jerman dan satu pasukan mortir di tengah malam hanya dengan menggunakan pedangnya. Churchill dan pasukannya memang ditugaskan untuk menyerang satu regu tentara Jerman.
Churchill akhirnya berhenti dari kemiliteran pada 1959 dan mendapat dua medali Distinguished Service Order, yang merupakan penghargaan dari Kerajaan Inggris kepada mereka yang telah dianggap berjasa. Churchill meninggal pada 1996.
Yogendra Singh Yadav
Yogendra Singh Yadav merupakan anggota batalion resimen India saat terjadinya konflik antara India dengan Pakistan pada 1949. Tugas batalion ini adalah mendaki gunung dan menghancurkan tiga bunker musuh di puncak gunung itu.
Lantaran tidak ada dari antara anggota batalion yang bersedia mendaki gunung yang saat itu diselimuti es, mereka akhirnya memutuskan untuk mengirim satu orang naik ke atas. Ternyata Yadav mengajukan dirinya dengan suka rela.
Ketika dia mencapai puncak, salah satu bunker musuh menembaki dia dengan senapan mesin. Namun, Yadav justru berlari ke arah tembakan peluru dan melempar granat ke dalam bunker melalui jendela dan membunuh semua orang yang berada di dalamnya.
Alhasil, bunker kedua mulai menembaki Yadav. Tetapi, dia kembali berlari ke arah bunker itu sambil berusaha menembaki mereka. Yadah kemudian berhasil membunuh empat orang musuh di dalam hanya dengan menggunakan tangan kosong. Setelah itu, bunker ketiga langsung diserbu oleh dia dan pasukannya tanpa perlawanan berarti.
Atas keberaniannya itu, Yadav mendapat medali Param Vir Chakra, yakni medali tertinggi di dunia kemiliteran India. Tidak seperti Medali Kehoramtan, Param Vir Chakra, hanya diberikan kepada mereka yang bertindak dengan berani melakukan misi yang mungkin tidak bisa dilakukan kebanyakan orang.
Simo Hayha
Setelah menjalani wajib militer selama setahun, Simo Hayha kemudian menjadi petani. Namun, ketika Uni Soviet menyerang Finlandia pada 1939 dalam Perang Musim Dingin, dia memutuskan untuk membantu negaranya itu. Hanya dengan menggunakan senapan standar, Hayha memiliki rekor membunuh terbesar dalam peperangan.
Hanya dalam kurun waktu kurang dari seratus hari dan dengan suhu di bawah 20 hingga 40 derajat celcius, Hayha berhasil membunuh 542 tentara Uni Soviet dengan senapannya. Dia kemudian kembali membunuh lebih dari 150 tentara menggunakan senjata SMG. Alhasil, total orang yang berhasil dia bunuh sebayak 705 orang.
Dia dijuluki Kematian Putih lantaran menggunakan pakaian serba putih untuk menyamarkan keberadaannya. Ketika semua pasukan khusus yang dikirim untuk menghabisi Hayha tewas semua, Uni Soviet kemudian mengumpulkan sebuah tim penembak jitu untuk mengimbangi kemapanan Hayha dalam menembak dengan jarak jauh. Namun, tidak ada satu pun dari mereka yang selamat dari bidikan Hayha.
Pada akhirnya tidak ada satupun prajurit Uni Soviet yang berani mendekati area-area di mana Hayha diperkirakan bersembunyi. Tentara Uni Soviet kemudian melancarkan serangan bom di area-area yang diperkirakan sebagai tempat Hayha bersembunyi. Namun, Hayha berhasil selamat dari taktik carpet bombing Uni Soviet yang dilancarkan hanya untuk dirinya seorang.
Pada 6 Maret 1940, seseorang yang beruntung berhasil menembak kepala Hayha dengan peluru peledak. Ketika ditemukan dan dibawa kembali ke markas, setengah dari kepala Hayha telah hancur. Sang Kematian Putih akhirnya berhasil dihentikan.
0 komentar:
Posting Komentar