Ilha de Queimada Grande, pulau di lepas pantai Sao Paulo, Brasil menjadi sarang bagi salah satu ular paling mematikan di muka Bumi. Ada banyak hewan melata tersebut di sana.
Sejumlah orang meyakini, ada seekor ular berjenis golden lancehead viper (Bothrops insularis) di tiap meter persegi lahan di pulau itu. Atau total berjumlah 4.000 ekor. Demikian menurut laporan Smithsonian. Sementara, seperti dikabarkan Wall Street Journal, ada 5 ekor hewan melata itu di tiap meter persegi.
Untungnya, kenaikan permukaan air laut yang terjadi 11.000 tahun lalu, ular-ular itu terpisah dari daratan utama yang dihuni manusia. Hewan-hewan tersebut juga berevolusi secara terpisah dengan para sepupunya di benua Amerika.
Hidup nyaman tanpa predator namun mangsa darat yang sulit didapat, 2 hal ini yang lantas terjadi: ledakan jumlah mereka tak terkendali, dan ular-ular itu menjadikan burung-burung yang bermigrasi sebagai sumber makanan.
Agar burung yang menjadi mangsa tak lepas dari jangkauan, golden lancehead viper berevolusi untuk menghasilkan bisa yang 5 kali lebih kuat dari ular daratan. Dengan racunnya itu mereka bisa menjatuhkan burung dengan segera.
"Saking kuatnya bisa tersebut, ia bisa melelehkan daging manusia, dan membunuh orang dalam 1 jam," demikian di kutip dari FoxNews, Selasa (1/7/2014).
Peluang seseorang tewas akibat gigitan golden lancehead viper adalah 7 persen.
Tak ada manusia yang menghuni Ilha de Queimada Grande, meski petugas Angkatan Laut merawat sebuah mercu suar otomatis yang ada di sana setiap tahun.
Penjaga mercu suar terakhir, istri, dan 3 anak mereka konon tewas akibat gigitan ular mematikan itu di tahun 1920-an. Demikian dilaporkan Atlas Obscura.
Rumor yang menyebar menyebut, keluarga malang itu sedang lari dari rumah menuju perahu, tak siap menghadapi serangan ular-ular yang ada di atas pohon.
Kini, seseorang hanya bisa berkunjung ke Ilha de Queimada Grande dengan izin dari Pemerintah Brasil. Juga harus disertai dokter.
Dan tak hanya ular, Brasil juga menjadi rumah bagi laba-laba yang paling berbisa di dunia.
0 komentar:
Posting Komentar