Mulanya Adam Spencer, 23 tahun, hanya melihat sebuah noda hitam di pipinya. Kala itu ia sedang mengadakan perjalanan petualangan bersama tunangannya mengelilingi Afrika Selatan.
Mereka berada di padang garam Bolivia seusai menjelajahi hutan Amazon.
Noda hitam tersebut awalnya tidak terasa sakit, namun mengeras dan mirip dengan keropeng. Jadi mereka tidak menganggapnya serius dan masih meneruskan perjalanan petualangan tersebut.
Namun saat noda tersebut menjadi bernanah, terbuka dan makin membesar, Adam Spencer akhirnya pergi ke dokter dan mendapat antibiotik untuk mengobati lukanya tersebut.
Bukannya sembuh, luka tersebut malah makin menjadi-jadi parahnya dan membuat sebagian pipi Adam bernanah dan dagingnya terlihat mengerikan karena nampak seperti digerogoti.
Saat itulah mereka mulai menyadari bahwa antibiotik saja tidak akan cukup untuk mengobati keadaan tersebut.
Mereka akhirnya pulang ke Oregon, untuk mengobati kondisi Adam yang makin parah. Lukanya tersebut mulai menjalar hingga hampir mengenai tenggorokan lelaki tersebut.
“Itu mengerikan, saya takut bisa mempengaruhi suaranya. Hal ini menakutkan untuk dipikirkan, bahwa aku hanya menonton dia mati.” kata Shalynn Pack, tunangan Adam, seperti dilansir dari Dailymail 05/03/12.
Sampai akhirnya dokter dari Klinik Penyakit Infeksi Shamaritan menemukan bahwa luka tersebut adalah Mucocutaneous Leishmaniasis, sebuah penyakit yang disebabkan oleh organisme Leishmania, sebuah parasit bersel tunggal.
Parasit tersebut menginfeksi sistem pertahanan tubuhnya dan memakan daging yang berada disekitar tempat mereka berkembang biak.
Syukurlah, setelah perawatan 21 hari, perlahan luka menganga Adam Spencer berhasil dikendalikan walau belum sembuh benar dan meninggalkan bekas.
Ternyata, Adam tertular infeksi parasit tersebut saat berada di hutan Amazon karena sebuah gigitan nyamuk kecil.
0 komentar:
Posting Komentar