7 Kisah Selamat dari Maut Yang Menakjubkan

1. Selamat Meski Disiksa

John McCain menghabiskan sebagian hidupnya sebagai tahanan perang, tetapi tidak banyak yang tahu bagaimana ia menghadapi kesulitan yang dialaminya. Ketika pesawat yang dikemudikannya tertembak rudal selama perang di Hanoi, Vietnam Utara, Ia terpaksa menyelamatkan diri dengan meluncurkan dirinya.
Selama peluncuran ia mengalami patah di kedua lengan dan kakinya. John juga hampir tenggelam di perairan karena kondisinya yang lemah. John akhirnya tertangkap dan menjadi tawanan Vietnam Utara. Sebagai tawanan, pria tersebut diinterogasi dan disiksa untuk membocorkan informasi yang ia ketahui. Dengan keadaan terluka John terus disiksa dan tidak mendapat perawatan sedikit pun.


John McCain (c) cloudfront 


Saat ditawari perlakuan istimewa karena ayahnya menjabat sebagai petinggi Angkatan Darat Amerika Serikat, John menolak kecuali semua tahanan menerima perlakuan yang sama. John akhirnya mendapatkan metode penyiksaan berat termasuk dipukuli setiap dua jam selama berminggu-minggu sampai ia menandatangani propaganda anti Amerika.
Meski bertahun-tahun telah berlalu, John tetap mendapat penyiksaan di dalam tahanan karena ia menolak mendukung Vietnam utara. Setelah hampir lima setengah tahun sebagai tawanan perang. John akhirnya bebas. Akibat luka yang diderita hingga kini, John tidak bisa mengangkat tangannya ke atas kepala karna cidera yang diterima selama dipenjara.


2. Terdampar di Laut

Ketika perahu layar yang ia buat sendiri bertabrakan dengan ikan paus tak lama setelah berangkat dari kepulauan Canary saat perjalanan menuju Antigua, Steven Callahan langsung melompat menyelamatkan diri. Sebelum kapalnya benar-benar tenggelam Steven berhasil membawa kapal penyelamatan untuk membantunya selamat dari laut. Steven tidak bisa berbuat banyak melihat kapalnya tenggelam begitu saja dilepas pantai Spanyol, ia hanya bisa merenung di kapal penyelamatan seorang diri.


teven Callahan (c) cloudfront 


Steven bertahan di bulan pertama di lautan dengan makanan dan minuman yang ada di kapal penyelamatan tapi nyatanya persediaan yang dimiliki habis hanya untuk bulan pertama saia di laut. Steven akhirnya memancing dan mengambil air laut untuk ditawarkan menggunakan peralatan sederhana. Selama 76 hari Steven melintasi 1800 mil samudra Atlantik. Ia masih mampu bertahan meski kulitnya terpanggang di bawah sinar matahari.
Steven akhirnya ditemukan seorang nelayan di dekat kepulauan Karibia dengan tubuh kurus kering. Kondisinya sangat memprihatinkan dengan berat badan hanya 50 pound. Untungnya Steven mampu mempertahankan mentalnya untuk tetap sadar meski terombang-ambing dilautan selama 76 hari. Steven akhirnya menerbitkan buku terlaris New York Times, memberi paten design tentang kapal penyelamat yang lebih baik. Steven juga diajak berdiskusi oleh sutradara Ang Lee saat pembuatan film ‘Life of Pie’.


3. Dikira Meninggal

Kejadian naas terjadi pada Hugh Glass, saat sedang melakukan ekspedisi perangkap di Dakota selatan. Hugh diserang secara brutal oleh beruang grizzly, untungnya ia mampu menusuk beruang sampai mati dengan bantuan beberapa temannya. Tapi Hugh jatuh tidak sadarkan diri karna luka yang dialaminya. Kakinya patah dan terkoyak cukup parah, beberapa temannya memprediksi Hugh tidak akan mampu bertahan hidup.

 Rombongan mereka sangat jauh untuk meminta pertolongan pada Hugh, jadi dua orang berjaga menunggu Hugh hingga benar-benar mati. Tapi akhirnya mereka meninggalkannya dan melaporkan jika Hugh sudah mati, padahal ia masih hidup. Saat sadar Hugh mencoba bertahan hidup dengan belatung yang hidup di kakinya yang membusuk memakan dagingnya yang terluka.


Hugh Glass (c) cloudfront 

 Hugh merangkak selama enam minggu, bertahan dengan memakan buah dan akar sepanjang perjalanannya. Dia ditemukan seorang penduduk Amerika yang lalu memberikan selimut beruang untuk menutupi luka-lukanya. Hugh terus merangkak dan akhirnya sampai di kota. Hugh lalu memburu dan membunuh orang-orang yang telah melaporkan dia mati.


4. Hampir Mati di Tebing

Kisah Aron Ralston dipopulerkan oleh aktor penerima Oscar, James Franco dalam film ‘127 Hours’. Kisah dirinya yang bertahan hidup memang penuh dengan keberuntungan meski telah terjebak dalam tebing selama berhari-hari. Aron Ralston meninggalkan rumah pada 26 April 2003 untuk mengeksplorasi ‘Blue John Canyon’ di Utah, tapi sayangnya ia tidak memberitahu siapapun kemana ia akan pergi hari itu. Perjalanan ini sudah dianggap biasa oleh Aron, dan sebelumnya ia tidak pernah menghadapi kesulitan saat melakukan penjelajahan.


Aron Ralston (c) cloudfront 


Namun, saat mendaki sebuah batu seberat 800 pound jatuh dan mengapit lengan kanannya di antara tebing. Aron bertahan dengan perlahan meminum persedian airnya dan mencoba memindahkankan lengannya tapi tetap tidak berhasil. Aron akhirnya memutuskan untuk memutus lengannya sendiri dengan pisau, tapi jelas hal itu tidak berhasil. Pisau yang dimilikinya terlalu tumpul untuk memotong tulangnya, tapi jika ia mematahkan lengannya ia mungkin bisa memisahkan daging lengannya.
Mengigau, dehidrasi dan putus asa Aron tetap bertahan dengan keadaan yang mengerikan. Menolak mati di tebing dengan perlahan tanpa diketahui oleh orang, Aron akhirnya membuat rekaman pada kameranya tentang saat-saat terakhirnya. Dengan usaha pemutusan lengan, Aron akhirnya berhasil lepas dari batu ditebing dan merangkak keluar dari tebing. Aron diselamatkan keluarga yang sedang mendaki kala itu, dan langsung dibawa ke rumah sakit.


5. Selamat Dari Penyanderaan

Salah satu kisah luar biasa dari cerita pertahanan hidup sebuah kelompok dalam sejarah, Kapten James Riley dan beberapa krunya yang selamat dari perjalanan yang mengerikan di abad ke-19 di Afrika. Kapten James Riley dan anak buahnya terdampar di pantai Sahara Barat yang kemudian mereka ditangkap oleh penduduk asli dan dijadikan budak. Mereka disiksa dan hidup layaknya budak, perlakuan yang kejam terus mereka dapatkan, termasuk dipaksa meminum air kencing unta. Mereka dipaksa bekerja sampai lelah dan hampir mati.


James Riley 

 Setelah belajar tentang bahasa mereka, kapten James Riley membuat kesepakatan untuk menjual mereka pada seorang pria kenalannya di Mogador. James dan anak buahnya akan dijual untuk senjata dan uang. Untungnya mereka bertemu seorang pria Inggris di Mogador yang dengan senang hati setuju untuk membayar kebebasan James dan anak buahnya. Kapten James Riley akhirnya bebas dan menerbitkan buku tentang perjalanannya sebagai budak di Afrika. Bukunya dianggap sebagai buku ideologi yang wajib dibaca.


6. Selamat Walau Tertancap Besi

Kisah dari Phineas Gage menjadi salah satu studi kasus psikologi yang paling terkenal sepanjang masa. Phineas Gage, 25 tahun seorang mandor jalur kereta tua yang hidupnya berubah selamanya sejak sebuah kecelakaan terjadi padanya. Phineas berada di lokasi peledakan batu yang dilakukan untuk membuka jalur kereta api baru. Awalnya proses peledakan terjadi normal sampai sebuah peledak membuat sebuah besi melayang dan langsung menusuk kepala Phineas. Besi panjang itu langsung menembus tengkoraknya sampai ke rahangnya.


Nicholas Gage (c) cloudfront 


Phineas sempat pingsan beberapa saat tapi saat dokter yang langsung menemui Phineas di TKP masih menemui Phineas yang berbicara dan berpikir senormal biasanya. Hal ini mungkin sedikit gila, mengingat dia sedang dalam keadaan tengkorak yang terbuka menganga. Setelah pria itu berhasil disembuhkan dari lukam terjadi transformasi kepribadian yang mengkhawatirkan pada Phineas.
Ia menjadi pribadi yang tidak lagi ramah dan mudah bergaul. Selain tampak kehilangan konsep prilaku normalnya dalam bersosialisasim ia juga menjadi vulgar, bahkan keluarga, teman dan orang-orang yang mengenalnya menyatakan jika dia bukan Phineas lagi. Phineas meninggal satu dekade kemudian, tapi kematiannya menjadi bantuan bagi dokter untuk meneliti soal fungsi lobus frontal dalam otak manusia.


7. Masih Hidup Pasca Tsunami

Alam terkadang memang memberi peringatan pada manusia, jika kita adalah makhluk kecil yang berada di bawah kuasa Alloh. Dan hal ini terjadi pada Howard G.Ulrich dan putranya ditahun 1958, saat mereka bedua sedang menaiki perahu di teluk Lituya. Keduanya merasakan sebuah getaran diikuti dengan ledakan yang memekakan telinga. Insiden berikutnya sama dengan apa yang dicatat oleh sejarah, ledakan yang mereka dengar ternyata adalah suara 30.600.000 meter kubik batu yang keluar dari gunung terdekat dan menabrak teluk.


Howard G (c) cloudfront 


Berikutnya yang mereka lihat adalah sebuah tsunami dengan ketinggian lebih dari Gedung Empire State, 1720 kaki. Mereka berlabuh lebih dari 1 mil jauhnya, tapi langsung tersapu oleh gelombang. Howard tidak bisa berbuat banyak dengan perahunya yang tersapu gelombang. Gelombang tsunami sempat membawa mereka ke atas-atas pohon sampai membawa mereka ke laut lagi.  Jutaan pohon tumbang dan lahan yang tersapu tsunami tergerus erosi dahsyat hingga menyeka tanah kedasar batuan.
Howard dan anaknya diselamatkan dengan cidera kecil, dan hal ini menjadi cerita memancing paling menari sepanjang masa. Terkadang hidup memang sedikit membuat kita tercengang dengan keberuntungan dan hal mustahil yang dilakukannya
 
 http://boombastis.com/2015/04/05/selamat-dari-maut/7/
 

0 komentar:

Posting Komentar