terbaru dari wajah Bumi secara keseluruhan.
Terakhir kali NASA memotret planet ini pada tahun 1972 silam oleh
pesawat ulak alik Apollo 17.
Dikutip dari laman Inquisitr, Rabu, 22 Juli 2015, pada saat itu Apollo 17 sedang menjalankan misi ke Bulan. Kemudian menyempatkan diri untuk memotret wajah Bumi yang hasilnya dikenal dengan "blue marble" yang terlihat jelas area laut Mediterania di sebelah selatan kutub es Antartika yang tertutup awan.
Pada foto Bumi 43 tahun yang lalu itu juga, Bumi bagian selatan ditutupi oleh awan dan terlihat benua Afrika secara utuh. Begitu pula, terdapat negara-negara Timur Tengah.
Sementara foto terbaru Bumi saat ini, NASA berhasil mendapatkannya melalui salah satu satelitnya bernama Deep Space Climate Observatory (DSCOVR) dengan menggunakan NASA Earth Polychromatic Imaging Camera (EPIC). Satelit tersebut memotret wajah Bumi dari jarak lebih dari satu juta mil atau sekitar 1,6 juta kilometer.
Dikutip dari laman Inquisitr, Rabu, 22 Juli 2015, pada saat itu Apollo 17 sedang menjalankan misi ke Bulan. Kemudian menyempatkan diri untuk memotret wajah Bumi yang hasilnya dikenal dengan "blue marble" yang terlihat jelas area laut Mediterania di sebelah selatan kutub es Antartika yang tertutup awan.
Pada foto Bumi 43 tahun yang lalu itu juga, Bumi bagian selatan ditutupi oleh awan dan terlihat benua Afrika secara utuh. Begitu pula, terdapat negara-negara Timur Tengah.
Sementara foto terbaru Bumi saat ini, NASA berhasil mendapatkannya melalui salah satu satelitnya bernama Deep Space Climate Observatory (DSCOVR) dengan menggunakan NASA Earth Polychromatic Imaging Camera (EPIC). Satelit tersebut memotret wajah Bumi dari jarak lebih dari satu juta mil atau sekitar 1,6 juta kilometer.
Diketahui, DSCOVR merupakan satelit yang
dikenal sebagai Triana yang mengamati Bumi terus-menerus. Pengamatan itu
dilakukan untuk memantau kondisi angin Matahari dan mengukur fluktuasi
albedo atau perbandingan besaran sinar Matahari ke Bumi dan dipantulkan
kembali ke angkasa.
Penantian gambar terbaru Bumi selama 43 tahun bukan tanpa alasan. NASA menyebutkan, untuk memotret planet biru ini tentunya harus dalam kondisi tersinari oleh Matahari, sehingga dapat terlihat bulat secara utuh ketika akan difoto.
Saat ini, NASA telah menempatkan beberapa gambar tetapi dalam keadaan mosaik, sehingga nanti akan disatukan dalam perangkat lunak pengolah gambar. Diharapkan, kumpulan gambar tersebut terkumpul pada bulan September tahun ini.
Penantian gambar terbaru Bumi selama 43 tahun bukan tanpa alasan. NASA menyebutkan, untuk memotret planet biru ini tentunya harus dalam kondisi tersinari oleh Matahari, sehingga dapat terlihat bulat secara utuh ketika akan difoto.
Saat ini, NASA telah menempatkan beberapa gambar tetapi dalam keadaan mosaik, sehingga nanti akan disatukan dalam perangkat lunak pengolah gambar. Diharapkan, kumpulan gambar tersebut terkumpul pada bulan September tahun ini.
Adam Szabo, ilmuwan proyek DSCOVR di Goddard Space Flight Center, Amerika
Serikat, mengatakan foto yang dihasilkan oleh EPIC telah memberikan
kepuasan kepada NASA. Sebab, foto Bumi ini mempunyai kualitas tinggi
gambar dan resolusinya.
"Gambar sangat jelas dari struktur pasir gurun, sistem sungai, dan pola awan yang kompleks. Akan ada data baru yang memiliki kekayaan besar bagi para ilmuwan untuk mengekplorasinya," ucap Szabo dilansir USA Today. (ms)
"Gambar sangat jelas dari struktur pasir gurun, sistem sungai, dan pola awan yang kompleks. Akan ada data baru yang memiliki kekayaan besar bagi para ilmuwan untuk mengekplorasinya," ucap Szabo dilansir USA Today. (ms)
http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/652199-nasa-rilis-foto-terbaru-rupa-bumi
0 komentar:
Posting Komentar