Takut Dijadikan Istri ke-14 Raja, Perempuan Ini Kabur

detail berita

Tintswalo Ngobeni meminta suaka ke Inggris lantaran ingin dijadikan istri ke-14 Raja Swaziland, sebuah negara kecil di selatan Afrika.


Perempuan yang kini berusia 22 tahun itu menceritakan pengalamannya sewindu silam. "Saya nekat kabur ke Britania usia belasan. Saya tidak ingin menikah muda," ujarnya.

Ngobeni memulai kisahnya saat itu dia berteman dengan istri keempat raja bernama LaNgangaza, dan perempuan itu berkunjung ke istana. Tidak disangka raja jatuh hati padanya dan dalam tradisi Swaziland raja boleh memilih calon pengantin perempuan baru di ulang tahunnya.

"Dia bertanya padaku maukah jadi anggota keluarga kerajaan. Aku hanya diam namun hatiku berontak. Aku tidak mau seumur hidup hanya melayani raja," ujar Ngobeni.

Dia juga menceritakan semua istri raja hidup bagai burung di sangkar emas. Para penjaga siap memberi rasa aman 24 jam. Ratu tidak boleh kemana-mana tanpa izin dari Raja. Meski mereka bergelimang harta dan setahun sekali boleh menghamburkan uang di Amerika Serikat namun Ngobeni memilih untuk kabur menghindar dari pinangan raja. "Aku pergi lantaran tidak satu pun boleh menolak keinginan raja. Aku juga bukan perempuan mata duitan," katanya.

Selama di Inggris dia aktif jadi pegiat melawan rezim Swaziland. Oposisi dalam politik menjadi hal paling dilarang. Pelakunya akan ditahan dan dibunuh. Nama Ngobeni bahkan masuk dalam daftar orang diincar pemerintah negaranya sebab melawan raja sama dengan melawan negara.

Ngobeni mengungkapkan para istri raja sebenarnya tidak betah berada di istana namun tidak mempunyai daya. Hanya istri keenam Raja Mswati III yang beranikan diri kabur lantaran tidak tahan disiksa secara fisik dan batin oleh suaminya.

0 komentar:

Posting Komentar