Sebuah mumi balitaberusia 700 tahun disita dari pedagang barang antik ilegal di Bolivia. Mumi balita yang diawetkan dengan posisi duduk tersebut memiliki tinggi 30,48 cm. Mumi tersebut dikembalikan kepada Peru pada hari selasa.
Pihak kepolisian di Bolivia menyita mumi itu dua tahun lalu ketika seorang warga Bolivia mencoba mengirimnya ke Compiegne, Prancis, dalam sebuah kardus. Menteri kebudayaan Bolivia, Pablo Groux, secara formal menyerahkan kembali mumi itu ke Peru dalam sebuah konferensi pers, Selasa. Mumi itu dibungkus dalam sebuah kain putih karena kondisinya yang rapuh, dengan kain dasar katun dan wol dari binatang semacam unta, seperti llama dan alpaka,
Hanya dua dari lima setelan pakaian mumi itu yang masih asli, sedangkan kaki kirinya adalah milik mumi anak yang lain.
Jenis kelamin mumi belum diketahui. Para arkeolog percaya mumi itu berasal dari budaya pra-Inca di pesisir Peru dan berusia sekitar dua tahun. Peru, tempat tinggal suku Inca, juga memiliki puluhan kebudayaan pra-Inca dan peninggalan arkeologinya terus dijarah, termasuk keramik, perak, kerajinan tangan yang terbuat dari emas, kain dari zaman pra-Kolumbia, dan lukisan kolonial.
Mantan direktur National Institute of Culture di Peru, Cecilia Bakula, mengatakan bahwa baru pada 2009 Peru memasukkan sisa kerangka dan mumi dalam “daftar merah” benda-benda yang terancam punah yang ekspornya dibatasi.
Mumi yang kembali pada Selasa lalu itu adalah mumi kedua yang kembali ke Peru. Mumi lainnya dikembalikan Jerman tahun lalu, tutur Alva. Mumi itu diambil dari Peru pada 1980-an, katanya.
Pihak berwenang Peru mengatakan mereka akan melakukan investigasi untuk mengetahui siapa yang menyelundupkan mumi balita itu keluar Peru dan memutuskan apakah mereka akan dihukum.
Perdagangan ilegal artefak Peru, seperti sisa kerangka, terjadi di seluruh benua.
“Sebagian besar dari relik ini milik Peru karena di sanalah paling banyak ditemukan peninggalan bersejarah,” tutur Avalos.
0 komentar:
Posting Komentar