Sesaat setelah dokter menyuktikan bius ketubuhnya ia pun terlelap, namun 20 menit berjalan, kesadaran pria 22 tahun itu tiba-tiba pulih. Akibatnya ia merasakan siksaan luar biasa akibat merasakan sayatan dokter yang menembus dadanya. "Itu mengerikan, mimpi terburuk saya," katanya kepada surat kabar The Local.
Meski kesadaran Simon telah kembali, namun akibat sisa efek bius yang masih bekerja membuatnya tak bisa bicara dan bergerak. Akibatnya ia tak bisa memberontak ataupun memprotes sang dokter, Simon hanya bisa pasrah dan sekuat tenaga menahan kesakitan akibat pembedahan tersebut.
"Otak saya terus bergejolak ingin berteriak dan bergerak, tapi saat itu aku benar-benar tak mampu mengatakan sesuatu apalagi bergerak," ujar Simon.
Dr. Lee A Fleisher, pakar anestesi di Perelman School of Medicine Universitas Pennsylvania, mengatakan, kasus yang menimpa Rosenqvist memungkinkan terjadi. "Meski jarang, kemungkinannya ada, menimpa sekitar 1-2 pasien dari setiap 1.000 tindakan operasi," ujarnya, dikutip mcnbc.msn.com.
Namun biasanya, dokter anestesi bisa mengetahui kondisi pasien yang akan kehilangan efek obat bius saat operasi masih berlangsung melalui denyut jantung dan tekanan darahnya. Dan bila keadaan normal, dokter akan memberikan suntikan bius lagi.
Setelah efek bius pada tubuh Simon telah benar-benar hilang, Simon pun marah dan memprotes keteledoran snag dokter yang kurang memperhatikan kondisi pasiennya.
http://news.infospesial.net/read/581/seorang-pria-terbangun-saat-jalani-pembedahan-operasi-paru-paru.html
0 komentar:
Posting Komentar